Setelah itu sekitar pukul 16.00 WIB, setelah salat ashar Nasir pergi ke pintu kedatangan domestik Bandara Supadio. Ia bertanya kepada petugas yang berjaga mengenai kabar kedatangan pesawat Nam Air dari Jakarta. “Petugas bilang, Nam Air tidak ada yang dari Jakarta Pak, yang ada Sriwijaya, saya cek oh benar Sriwijaya SJ182, tiketnya kan diposting ke saya, saya lihat di situ benar,” paparnya.
Dari keterangan di sana, jadwal keberangkatan untuk pesawat tersebut ditunda. Setelah itu berkali-kali Nasir kembali bertanya ke petugas namun belum ada jawaban pasti. Sampai di bandara mulai berdatangan kerabat-kerabat dari penumpang yang lain juga menanyakan hal yang sama.
“Lalu dia (kerabat penumpang yang lain) buka google maps (aplikasi radar), sekitar lima menitan dari pesawat take off, sampai ke titik tertentu pesawat berhenti, itu yang dikatakan lost kontak di situ,” ujarnya.
Mendapat informasi demikian Nasir pun bingung. Ia akhirnya memutuskan menunggu di mobil, namun anak bungsunya masih menunggu informasi di bandara. Sampai kemudian di waktu magrib, besannya yang di Pekanbaru menanyakan soal anaknya dan Ihsan. Karena tidak berani berspekulasi Nasir hanya menjawab belum sampai dan siap memberikan kabar ketika Ihsan dan istri sampai.
Bakda magrib ia pun mendapat informasi dari petugas di bandara bahwa keluarga penumpang pesawat Sriwijaya SJ182 diminta berkumpul di Polsek Bandara. Sampai malam ditunggu, pihak terkait di Bandara Supadio menurutnya belum berani memberikan keterangan pasti mengenai nasib para penumpang pesawat tersebut. “Katanya belum karena masih menunggu informasi dari Jakarta, saya pun pulang hanya meninggalkan nomor HP, anak saya masih nunggu di sana,” ucapnya.
Sampai Minggu (10/1), pihak maskapai menurutnya sudah memberikan kepastian bahwa pesawat tersebut memang jatuh. Hanya saja soal korban belum bisa dipastikan karena masih dilaksanakan pencarian. “Tadi (kemarin) siang saya sudah tes DNA, sudah memberikan informasi lengkap,” katanya.