Pesawat Sriwijaya Air Itu Jatuh dan Meledak di Air

- Minggu, 10 Januari 2021 | 13:17 WIB
SERPIHAN PESAWAT: Petugas menemukan beberapa serpihan yang diduga miliki pesawat Sriwijaya Air SJ-182. ISTIMEWA
SERPIHAN PESAWAT: Petugas menemukan beberapa serpihan yang diduga miliki pesawat Sriwijaya Air SJ-182. ISTIMEWA

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak diduga jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1). Ada dugaan, pesawat nahas tersebut meledak setelah jatuh di perairan sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Dugaan ini berdasar keterangan nelayan yang melihat ada benda jatuh dari langit.

Nelayan lain mengaku mendengar suara ledakan. “Info dari nelayan sekitar pukul 15.00 mendengar suara ledakan di sekitar timur Pulau Laki, Kepulauan Seribu,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. Hanya saja, informasi tersebut perlu dilakukan pengecekan oleh Polair, dan Polres Kepulauan Seribu.

“Ini yang masih dilakukan pengecekan oleh Polair dan Polres Kepulauan Seribu,” katanya. Bupati Kepulauan Seribu Junaedi menyebutkan pesawat Sriwijaya Air jatuh di perairan sekitar Pulau Laki, Kelurahan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan. 

“Info dari nelayan bubu, melihat ada benda jatuh di laut sekitar perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki. Getaran jatuhnya pesawat sampai ke permukiman Pulau Lancang,” ujar Junaedi

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 diduga jatuh di sekitar Kepulauan Seribu. Serpihan pesawat pun sudah mulai ditemukan oleh petugas Badan SAR Nasional (Basarnas).

Benda itu berupa kabel-kabel kecil dalam jumlah cukup banyak. Selain itu, petugas gabungan juga menemukan lempengan baja berwarna biru yang diduga bagian dari pesawat. Warna lempengan baja itu memiliki kemiripan dengan bagian ekor pesawat Sriwijaya Air. Tidak hanya itu, petugas pun menemukan secarcik kain mirip potongan celana manusia. Kain tersebut terlihat berbahan jeans dengan warna biru dongker. 

Deputi Bidang Operasi Basarnas, Mayjen TNI Bambang Suryo Aji mengatakan pesawat diduga berada di Pulau Laki dan Pulau Lancang. “Kita segera mengerahkan alat kita di Basarnas di Jakarta kita kerahkan kapal untuk menuju titik dugaan pesawat jatuh,” ujar Bambang dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Jakarta, Sabtu (9/1).

“Posisi pesawat setelah lost contact berada antara Pulau Laki dan Lancang lebih kurang sekitar jaraknya 1,5-2 mill dari Tanjung Kait sekitar 3 mil,” tambahnya.

Bambang mengatakan kedalaman perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki adalah 20-23 meter. “Jadi kedalaman di sana 20-23 meter belum tahu pasti di mana posisinya,” katanya. 

Sementara serpihan-serpihan yang diduga dari Pesawat Sriwijaya SJ-182 tersebut sudah berada di kapal Basarnas. Setelah itu akan dikumpulkan untuk dijadikan bukti-bukti sementara. “Peralatan yang ditemukan termasuk di tim gabungan kita menjadikan barang bukti apakah bagian pesawat atau bukan,” pungkasnya.

Hendrik Mulyadi, seorang nelayan mengaku melihat pesawat Sriwijaya Air jatuh dan meledak di air. “Iya jatuh. Saya melihat. Iya (meledak, red) di bawah air,” ujar Hendrik kepada JawaPos.com, Sabtu (9/1). Sekitar pukul 14.30 itu Hendrik mengaku posisinya dekat dengan pesawat Sriwijaya Air yang jatuh tersebut. Hanya saja, kejadian yang begitu cepat itu dia tidak melihat sosok manusia. Hanya puing-puing dari pesawat. “Iya saya lihat serpihan kapal, enggak lihat (manusia-Red),” katanya.

Meski melihat dan lokasinya tidak jauh dari lokasi pesawat jatuh itu, Hendrik tidak berani mendekat. Dia memilih untuk melaporkan ke petugas kepolisian setempat. “Jadi saya belum tahu info lebih lanjut lagi,” ungkapnya.

Sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 tujuan Jakarta-Pontianak dikabarkan hilang kontak. Sabtu (9/1). Dari informasi yang beredar, pesawat dengan type Boeing 737-500 terbang dari Jakarta sekitar pukul 14.36 dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Supadio Pontianak sekitar pukul 16.00. Namun pada pukul 15.37, pesawat dengan total penumpang sebanyak 62 penumpang termasuk pilot, copilot dan awak kabin, dikabarkan hilang kontak.

Saat ini keberadaan pesawat masih dilakukan investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan Basarnas dan KNKT.  Kepala Basarnas Pontianak, Yopi Haryadi, mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Basarnas Jakarta terkait hilangnya pesawat Sriwijaya Air 182.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X