Sementara itu, daftar penumpang SJ-182 yang diduga jatuh di perairan Kepulauan Seribu, beredar luas di media sosial. Ada sejumlah nama diduga merupakan warga Ketapang. Di antaranya pegawai di Dinas Perumahan, Permukiman Penduduk dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Ketapang, Razanah dan suaminya, Beben Sopian, serta Rizki Wahyudi dari Balai Taman Nasional Gunung Palung (TNGP).
Kepala Dinas Perkim LH Ketapang, Dennery, mengaku masih belum mendapatkan informasi pasti terkait nama-nama yang ada di dalam pesawat. Namun, berdasarkan daftar penumpang Sriwijaya Air yang beredar luas di media sosial, diakuinya memang benar ada nama Razanah, yang merupakah pegawai di Dinas Perkim LH Ketapang.
“Belum bisa memastikan, saya juga masih mencari info pastinya. Tapi memang benar Ibu Razanah bersama suaminya Pak Beben itu ke Bandung untuk berobat. Beliau melakukan kemoterapi,” kata Dennery, kemarin (9/1) malam.
Dia menjelaskan, Razanah pergi ke Bandung dalam rangka urusan pribadi yaitu berobat. “Beliau cuti sejak Jumat (1/1) lalu. Masa cutinya habis sampai Jumat (8/1) kemarin. Jadi Senin (11/1) lusa masuk kantor,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Palung (TNGP), Ari Wibawanto, membenarkan seorang pegawainya yang bernama Rizki Wahyudi, merupakan salah penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu. “Betul. Saya belum bisa menginformasikan setau saya cuma satu,” kata Ari.
Kepala Seksi Pengelola Tanagupa Wilayah 1 Sukadana, Bambang Hari Trimarsito.menyebutkan, Rizki terbang bersama keluarganya dari Jakarta tujuan Pontianak. ”Iya benar. Kami juga sedang menunggu informasi lebih lanjut, dia membawa anak dan istrinya,” jelas Bambang.