PROKAL.CO,
Kesedihan meliputi Bandara Supadio Pontianak, Sabtu (9/1). Sejumlah anggota keluarga penumpang pesawat Sriwijaya SJ-182 tak kuasa menahan air mata setelah mendengar kabar pesawat itu jatuh di Kepulauan Seribu.
Salah satunya Yaman Zai. Ia mengaku istri dan tiga anaknya berada di dalam pesawat Sriwijaya Air 182 tipe Boeing 737-500 tujuan Jakarta-Pontianak, Sabtu (9/1). Yaman Zai yang ditemui di pintu keluar Bandara International Supadio Pontianak hanya bisa menangis sembari memandangi gambar istrinya, Umbu Kristin Zai, dan tiga anaknya, Zurisya Zuar Zai, Arneta Fauzia dan Fao Nuntius Zai yang masih berusia kurang lebih 11 bulan.
“Ini anak saya yang bungsu. Lahir bulan Februari tahun lalu,” kata Yaman Zai, kepada Pontianak Post. Menurutnya, istri dan tiga anaknya itu harusnya tiba di Pontianak pukul 16.00 WIB di Bandara Internasional Supadio Pontianak. Namun, hingga menjelang magrib, tidak ada kabar kedatangan pesawat yang ditumpangi keluarganya itu.
“Saya ke sini ingin menjemput mereka. Tapi setelah hampir satu jam, belum ada kabar,” katanya.
Yaman Zai sendiri merupakan warga Nias, Provinsi Sumatera Utara. Ia bekerja di salah satu perusahaan di Pontianak. “Saya sudah satu tahun di sini. Rencananya keluarga saya mau menyusul,” jelasnya. Saat ini dia hanya bisa berharap keluarga dan penumpang lainnya bisa ditemukan.
Hal senada juga dialami Rustam, warga Pontianak. Rusdi dan keluarganya saat ini sedang menunggu kepastian dari pihak Angkasa Pura. Menurut Rustam, ada lima anggota keluarganya yang masuk dalam manifest pesawat tersebut. Di antaranya Toni Ismail, Ratih Windania, Yumna Fanisyatuzahra, Rahmawati dan Athar Rizki Riawan.
“Mereka keluarga dari pihak istri saya,” katanya saat ditemui Pontianak Post. Menurut Rustam, seharusnya mereka tiba di Pontianak lebih awal. Karena ada kebijakan dari pemerintah soal Swab PCR Negatif, mereka memutuskan untuk menunda keberangkatan. “Dan baru hari ini mereka melakukan penerbangan,” katanya.