DPRD Masih Khawatir, Baiknya Tunda Belajar Tatap Muka

- Senin, 4 Januari 2021 | 12:17 WIB
ilustrasi
ilustrasi

PONTIANAK – Ketua Komisi V DPRD Provinsi Kalbar, Edy R. Yacoub mengemukakan kekhawatirannya dan menyarankan sekolah tatap muka ditunda terlebih dahulu. Saran tersebut dilontarkan dia mengingat santernya pemberitaan munculnya varian baru virus korona. Saat ini, diakui dia, positivity rate tinggi dan menimbulkan kekhawatiran rentan terjadi peningkatan infeksi.

“Kabarnya sudah ada upaya tatap muka ditunda sampai batas waktu belum ditetapkan oleh Kemendikbud. Usul saya sekolah tatap muka memang ditunda. Varian baru virus korona dan positivity membahayakan keselamatan jiwa anak-anak kita dan keluarga,” ucapnya dilansir pontianakpost.co.id.

Menurutnya, dari berbagai bidang pendidikan sudah melaporkan bahwa sejak pembelajaran jarak jauh diadakan, semuanya terlaksana dengan baik. “Memang harus diakui sudah terlalu lama tidak melakukan pembelajaran tatap muka ada dampak kurang baik bagi anak didik. Misalnya tumbuh kembang dalam pergaulan menjadi berkurang. Namun sejauh ini, semuanya baik-baik saja,” tukas dia.

Politisi Partai Golkar Kalbar ini menambahkan bahwa penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar atau sekolah tatap muka ditunda dengan beragam faktor krusial. Salah satunya, disebutkan dia, berhubungan dengan keamanan dan  kesehatan. “Munculnya varian baru virus baru yang memiliki daya penularan cepat. Kondisi ini membuat tidak adanya jaminan siapa pun bebas terinfeksi virus, termasuk para peserta didik,” ujarnya.

Dia khawatir nantinya akan ada klaster baru yaitu klaster pendidikan dan sangat berisiko. Sementara di sisi lain, dia menambahkan, vaksinasi belum dimulai, proses pembelajaran berlangsung masif dan serentak. “Makanya ketika pusat menyerahkan proses belajar mengajar ditunda diserahkan kepada daerah, ada baiknya dipatuhi. Sejauh ini Pemerintah Daerah sudah melakukan penundaan belajar tatap muka dan kembali seperti biasa,” ungkap dia.

Edy mengakui bahwa berita vaksin Covid-19 memang menjadi bagian mengembirakan. Namun, dia menambahkan, kabarnya akses peserta didik masih belum jelas seperti apa. Dari yang diketahuinya, ada segmen bahwa usia prioritas adalah warga yang berumur 18 – 59 tahun.

Pagebluk Covid-19 sendiri sudah berlangsung hampir setahun. Dimensi kehidupan manusia telah terdampak sekali. Beragam sektor seperti pendidikan bahkan harus melaksanakan belajar daring (dalam jaringan) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). “Hambatannya jelas ada. Kejenuhan peserta didik salah satunya,” tukas dia. (den)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X