Seekor penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dilepaskan ke habitatnya setelah terdampar di bibir pantai akibat gelombang pasang laut beberapa waktu lalu. Evakuasi dan pelepasan penyu berukuran cukup besar tersebut dilakukan di Pantai Air Mata Permai, Kecamatan Muara Pawan, Rabu (30/12).
Pelepasan penyu tersebut dilakukan oleh tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah I Ketapang, BKSDA Kalbar dibantu oleh komunitas Amfibi Reptil Indonesia (AFRI) Ketapang. Penyu tersebut terdampat setelah terbawa gelombang tinggi di Pantai Air Mata Permai, Kecamatan Muara Pawan.
Pengendali Ekosistem Hutan Seksi Konservasi Wilayah I Ketapang, BKSDA Kalbar, Yoga Budihandoko, mengatakan, informasi terkait penyu sisik yang terdampar tersebut pertama kali didapatkan dari media sosial. “Berita keberadaan penyu sisik ini juga masuk ke call center dan medsos BKSDA Kalbar,” kata Yoga seperti diberitakan pontianakpost.co.id.
Dia menjelaskan, melalui Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah I Ketapang, BKSDA Kalbar langsung menerjunkan tim yang dibantu oleh komunitas Amfibi Reptil Indonesia (AFRI) Ketapang untuk mengecek informasi tersebut. Dari hasil investigasi di lapangan diperoleh informasi bahwa memang benar penyu tersebut dipelihara oleh salah seorang warga di Pantai Air Mata Permai Kecamatan Muara Pawan.
Penyu tersebut dipelihara oleh warga yang tinggal di pinggir Pantai Air Mata Permai sejak 27 Desember. Penyu tersebut mendarat di dekat toko miliknya saat gelombang tinggi. Bermaksud mengamankannya, bersama beberapa warga lainnya penyu tersebut ditangkap dan dibawa ke sebuah kolam untuk dipelihara. Namun, penyu yang seharusnya hidup bebas di lautan ini ditempatkan pada sebuah kolam.
Founder Amfibi Reptil Indonesia, Eka Tri Prasetiya, mengatakan kondisi air dan pakan yang minim di dalam kolam tempat penyu disimpan membuat kondisi penyu tersebut kurang baik. Kolam tersebut tidak layak sesuai habitat penyu. “Banyaknya informasi yang diterima oleh BKSDA terkait keberadaan penyu tersebut menandakan masyarakat sudah semakin peduli dengan kelestarian satwa liar,” ungkapnya.
Setelah dilakukan pendataan, penyu tersebut kemudian dilepaskan ke laut agar dapat hidup bebas dan layak. “Tim WRU SKW I Ketapang bersama Amfibi Reptil Indonesia akhirnya berhasil melepasliarkan penyu sisik ini ke laut untuk hidup bebas,” pungkasnya. (afi)