Kalbar Akhirnya Tunda Sekolah Tatap Muka

- Rabu, 30 Desember 2020 | 12:30 WIB
ilustrasi
ilustrasi

PONTIANAK-Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) resmi menunda kegiatan belajar mengajar di sekolah yang rencananya dimulai 4 Januari 2021. Pemerintah daerah masih akan melihat perkembangan zona risiko penularan Covid-19 pasca libur akhir tahun ini. Seperti diketahui dari Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Pembelajaran Pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Tengah Masa Pandemi, sekolah yang siap mulai 4 Januari 2021 sudah diperkenankan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar Sugeng Hariadi mengungkapkan, SKB empat Menteri tersebut sifatnya hanya anjuran dan tidak wajib. Keputusan akhir dimulainya pembelajaran tatap muka tetap di tangan pemerintah daerah, melihat kondisi di daerah masing-masing.

Dalam hal ini Gubernur Kalbar selaku Ketua Satgas Covid-19 Kalbar menurutnya masih ingin melihat situasi perkembangan penularan Covid-19 di daerah ini. Sehingga khusus Kalbar pembelajaran tatap muka, belum akan dimulai pada 4 Januari 2021. “Gubernur selaku Ketua Satgas Covid-19, masih ingin melihat (kondisi ke depan) selama liburan ini. Lihat tren penularan seperti apa baru kemudian diambil keputusan,” ungkapnya kepada Pontianak Post, Selasa (29/12) seperti diberitakan pontianakpost.co.id.

Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah peta risiko penularan Covid-19 se-Kalbar. Apalagi kondisi saat ini hampir semua daerah masuk zona orange atau tingkat risiko sedang, hanya ada tiga daerah di Kalbar yang berada di zona kuning atau tingkat risiko rendah.  “Setelah liburan, takutnya kalau langsung (sekolah dibuka) banyak kasus baru. Makanya Pak Gubernur melihat tren dulu, untuk perkembangan Covid-19. Yang jadi arahan gubernur, kami memang menunggu setelah liburan panjang ini. Kalau landai dan aman kami buka (sekolah),” jelasnya.

Untuk memastikan kapan dimulainya proses pembelajaran tatap muka ini dikatakan Sugeng memang butuh kehati-hatian. Apalagi saat ini mulai diberitakan ada jenis virus baru yang tingkat penularannya lebih cepat. “Makanya perlu kehati-hatian. Kemungkinan tiap daerah beda-beda (mulai sekolah). Intinya lihat perkembangan setelah libur ini,” pungkasnya.

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson mengumumkan perkembangan zona risiko penularan Covid-19 se-Kalbar. Dari data per 27 Desember 2020, kondisinya masih sama dengan minggu sebelumnya yakni 11 daerah berada di zona orange dan tiga daerah berada di zona kuning.  Bedanya jika minggu lalu daerah yang berada di zona kuning atau tingkat risiko rendah adalah Kabupaten Sanggau, Ketapang dan Mempawah, minggu ini daerah yang masuk zona kuning Kabupaten Sanggau, Mempawah dan Kapuas Hulu. Artinya Kabupaten Ketapang dari zona kuning berbuah ke orange, sedangkan Kabupaten Kapuas Hulu dari zona orange berubah menjadi kuning.(bar)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB
X