Saat ditanya berapa omzet perbulan dari budidaya ikannya, Hudori enggan menjawab. Tertangkap wajah sederhana terpancar darinya. Ia takut dibilang sombong jika menyebut nominal.
Waletnya juga sudah mulai menghasilkan. Sedangkan kebun sayur yang ditanami gambas dan buncis juga tampak subur. Sekarang kolam ikan ini lebih banyak dikelola anaknya. Ia hanya membantu sesekali saat anaknya sibuk bekerja di tempat lain dan sedang tidak sempat mengurus ikan. (*)