Banjir Besar, Kayong Utara Tetapkan Tanggap Darurat

- Sabtu, 26 September 2020 | 12:49 WIB
TINJAU BANJIR: Bupati Kayong Utara Citra Duani saat meninjau dan menyerahkan bantuan sembako kepada korban banjir di Kecamatan Pulau Maya, kemarin. HUMASKAB FOR PONTIANAK POST
TINJAU BANJIR: Bupati Kayong Utara Citra Duani saat meninjau dan menyerahkan bantuan sembako kepada korban banjir di Kecamatan Pulau Maya, kemarin. HUMASKAB FOR PONTIANAK POST

SUKADANA – Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kayong Utara Noorhabib mengatakan, saat ini pihaknya telah menaikan status tanggap darurat dari siaga banjir dan tanah longsor pada masa musim penghujan ini.

“Jadi kita awalnya sudah menetapkan siaga banjir dan tanah longsor, sekarang menjadi statusnya dinaikan menjadi tanggap darurat dan tanah longsor. Siaganya sudah kita naikan menjadi tanggap darurat,” terang Noorhabib kepada Pontianak Post, Jumat (25/9).

Dalam menanggulangi banjir dan tanah longsor ini, pihaknya bersinergi bersama pihak lainnya, termasuk Dinas Sosial, dalam memberikan bantuan kepada korban banjir. “Dengan demikian yang akan bergerak nanti selain BPBD juga Dinas Sosial dalam memberikan bantuan,” lanjut dia.

Untuk saat ini lanjut dia, di Kabupaten Kayong Utara, menurut dia, yang sudah terdampak banjir dan air pasang terdapat di Kecamatan Pulau Maya dan Kecamatan Simpang Hilir. Informasi tersebut, diakui dia, juga berawal diketahui dari adanya laporan masyarakat.

“Air hujan dan pasang, Pemda Kayong Utara menetapkan karena hujan dan banjir ada beberapa kecamatan, Pulau Maya dan Simpang Hilir, itu adanya laporan dari masyarakat,” tambahnya.

Untuk bantuan alat dalam penanggulangan banjir  atau pun tanah longsor, pihaknya mengalami keterbatasan sarana. Saat ini sarananya yang ada di Kota Sukadana yang dipersiapkan mereka.

“Untuk kawasan rawan banjir karena sarana kita terbatas dan juga untuk perahu karet ada beberapa buah saja, jadi tetap stanby kan di sini untuk daerah yang sangat diperlukan nanti,” kata Noorhabib.

Noorhabib mengatakan, untuk saat ini seharusnya sudah masuk dalam musim panas. Namun, dia bingung, berdasarkan informasi yang ada masih terbilang sering terjadinya hujan.

“Kalau untuk hujan dan air pasang, seharusnya saat ini sudah masuk kemarau. Sepertinya musim ini berubah. Ini nampaknya ada perubahan musim. Jadi kalau dilihat dari BMKG saat ini sudah masuk ke penghujan sampai dengan akhir bulan ini,” ungkapnya.

Ia berharap kepada masyarakat, jika terjadinya sesuatu, baik banjir ataupun longsor  di daerahnya, pihak desa dapat segera menyampaikan informasi kepada mereka. Harapan dia, dengan informasi yang cepat, dapat segera ditindaklanjuti.

“Kalau untuk menerima bantuan, desa harus aktif memberikan informasi kepada kami, dan untuk bantuan kemarin di Pulau Maya itu masih tanggap pertama bantuan yang permulaan. Karena kita di BPBD dan sosial sudah kehabisan stok logistik. Sementara ini kami menyalurkan masih sedikit,” tambahnya lagi.

Mengenai berkurangnya bantuan tersebut Dinas Sosial akan berusaha untuk meminta bantuan kepada Bulog untuk bantuan berupa beras. “Dinas Sosial nanti akan meminta bantuan kepada Bulog,” lanjutnya.

Selain bantuan bahan pokok sambung Noorhabib, korban banjir juga meminta bantuan bibit padi. Karena pada saat banjir seperti ini bibit yang ada sudah tidak dapat digunakan.

“Kalau dari masyarakat pulau maya mintanya kemarin bibit atau benih padi. Karena tanaman yang ditanam baru beberapa hari disemai sudah kebanjiran. Itulah masyarakat, selain bantuan bahan makanan mereka juga minta bibit,” tutupnya. (dan)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB
X