Ratusan Rumah Terendam di Simpang Dua

- Kamis, 24 September 2020 | 15:01 WIB
TERPUTUS: Akses jalan terputus akibat banjir yang terjadi pada Senin (21/9) lalu di Kecamatan Simpang Dua. Hingga saat ini, banjir masih merendam sejumlah desa di kecamatan tersebut. ISTIMEWA
TERPUTUS: Akses jalan terputus akibat banjir yang terjadi pada Senin (21/9) lalu di Kecamatan Simpang Dua. Hingga saat ini, banjir masih merendam sejumlah desa di kecamatan tersebut. ISTIMEWA

SIMPANG DUA – Banjir melanda sejumlah desa di Kecamatan Simpang Dua sejak Senin (21/9) lalu. Selain merendam permukiman penduduk, banjir juga merendam beberapa titik Jalan Trans Kalimantan. Bahkan, banjir juga merobohkan jembatan dan memutus akses jalan.

Salah satu warga, Martinus Dadho, mengatakan, banjir tersebut terjadi setelah hujan deras mengguyur daerah tersebut sejak Minggu (20/9). Debit air sungai, menurutnya, meluap hingga akhirnya merendam permukiman warga dan memutus akses jalan. “Banjir sejak Senin (21/9) pagi akibat hujan yang terjadi sejak hari Minggu (20/9). Hari ini (Selasa, Red) banjir semakin tinggi, karena masih hujan,” katanya, kemarin (22/9).

Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Simpang Dua ini juga menjelakan, ada ratusan rumah yang terdampak banjir tersebut. Banyak warga yang, menurutnya, memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman. Ketinggian air, dijelaskan dia, bervariasi, bahkan di Dusun Sekucing Baru, Desa Semandang Kanan, air sudah mencapai atap rumah warga.

Sebagai informasi, di Desa Semandang Kanan ini ada Dusung Bengkolok, Sekatak, Tolok Mas, Burang, Samak, Sungai Payan, Sedamar, Sungai Dua, Pani, Mpringat, serta Sungai Tontang yang juga terdampak sangat parah. “Banyak warga yang pasrah meninggalkan harta mereka dan rumah untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman,” jelasnya.

Selain Semandang Kanan, desa yang juga terendam banjir yakni Kamora, Pampar Sebomban, dan Mekar Raya. “Banjir sekarang ini paling parah, bahkan banjir ini memutuskan jembatan penghubung antara Desa Mekar Raya dan Semandang Kanan. Padahal jembatan itu baru selesai diperbaiki. Bulan Februari lalu sempat banjir, tapi tidak separah ini,” ungkapnya.

Untuk itu, Dadho berharap agar Pemerintah Daerah melalui instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang, segera mengirimkan bantuan dan membantu evakuasi terhadap masyarakat yang saat ini masih terisolir.

“Masyarakat banyak tidak ada alat transportasi air sehingga terisolir. Jalan darat banyak terputus. Itu yang kita khawatirkan. Kami berharap segara ada bantuan untuk evakuasi meskipun saat ini anggota TNI, Polisi, dan pihak terkiat bahu membahu melakukan evakuasi,” harapnya. (afi)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB
X