Tambahan Kasus dari Klaster STT Anjongan

- Rabu, 9 September 2020 | 13:15 WIB
Petugas memakamkan jenazah COVID-19, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per hari Selasa (8/9/2020) pukul 12.00 WIB menyebutkan kasus meninggal dunia akibat COVID-19 bertambah 100 oarang menjadi 8.230 orang dan positif COVID-19 bertambah 3.046 orang sehingga menjadi 200.035 orang, sementara kasus pasien sembuh COVID-19 bertambah 2.306 orang menjadi 142.958 orang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
Petugas memakamkan jenazah COVID-19, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per hari Selasa (8/9/2020) pukul 12.00 WIB menyebutkan kasus meninggal dunia akibat COVID-19 bertambah 100 oarang menjadi 8.230 orang dan positif COVID-19 bertambah 3.046 orang sehingga menjadi 200.035 orang, sementara kasus pasien sembuh COVID-19 bertambah 2.306 orang menjadi 142.958 orang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.

MEMPAWAH – Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Cepat Covid-19 Kabupaten Mempawah, drg Mukhtar Siagian mengungkapkan tambahan lima kasus positif Covid-19 dari kluster Sekolah Tinggi Teologia (STT) Anjongan. Dengan tambahan itu maka total kasus positif kluster tersebut menjadi delapan orang, dengan satu di antaranya meninggal dunia.

“Siang ini (kemarin_red), kita sudah mendapatkan surat resmi dari Dinkes Pemprov Kalbar bahwa ada tambahan lima kasus positif Covid-19 dari kluster STT Anjongan. Total menjadi delapan kasus positif. Dengan rincian, tujuh dalam perawatan, satu meninggal dunia,” ungkap Mukhtar, Selasa (8/9) siang di Mempawah.

Mukhtar menjelaskan, tambahan lima kasus positif Covid-19 kluster STT Anjongan itu merupakan dosen dan mahasiswa hasil tracking dari kasus pasangan suami istri (pasutri) dosen STT Anjongan yang lebih dulu terkonfirmasi positif Covid-19.

“lima kasus baru ini merupakan orang yang sempat melakukan kontak langsung dengan pasien positif pasutri dosen STT Anjongan,” sebutnya. Saat ini, timpal Mukhtar, lima pasien positif Covid-19 kluster STT Anjongan tersebut dipastikan telah menjalani isolasi ketat di asrama Kampus STT Anjongan. Mukhtar menyebut, kondisi lima pasien positif Covid-19 stabil tanpa ada keluhan sakit.

“Saat dilakukan swab pada tanggal 27 Agustus lalu, mereka ini memang sempat ada keluhan demam, batuk, pilek dan tenggorokan sakit. Namun, setelah menjalani perawatan sudah ada kemajuan tidak ada keluhan apapun,” tuturnya.

Terkait penutupan aktivitas Kampus STT Anjongan, Mukhtar memastikan sudah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Mempawah. Bahkan, penutupan aktivitas kampus sudah dilakukan sejak ditemukannya kasus positif Covid-19 terhadap pasutri dosen di kampus tersebut.

“Sejak kasus positif Covid-19 pertama kali ditemukan, Kampus STT Anjongan sudah ditutup dan dihentikan sementara aktivitasnya,” tegas Mukhtar.

Ditemukannya kluster Covid-19 STT Anjongan bermula dari pasutri dosen terdeteksi positif Covid-19 dan menjalani perawatan isolasi khusus di RS Soedarso Pontianak. Selang beberapa hari menjalani perawatan, satu pasien dinyatakan meninggal dunia.

Hingga Selasa (8/9), total pasien positif Covid-19 di Kabupaten Mempawah menjadi 29 orang yang tersebar di Kecamatan Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Sungai Pinyuh, Sungai Kunyit, Anjongan dan Segedong.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson meminta kepada perguruan tinggi di Kalbar memaksimalkan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan pendidikan.

“Hari ini terdapat tambahan tujuh kasus baru di Kalbar, lima berasal dari Kabupaten Mempawah dan dua dari Singakwang. Yang di Mempawah ini berasal dari kluster salah satu pendidikan tinggi yang ada di sana. Sehingga kita minta kepada lembaga pendidikan (kampus) untuk memaksimalkan protokol kesehatan,” kata Harisson di Pontianak, Selasa (8/9).

Terkait hal tersebut, dia meminta agar pihak lembaga pendidikan tinggi tersebut untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Mempawah, untuk melakukan upaya pencegahan munculnya kasus baru dari kluster tersebut.

“Kita juga mengimbau agar pihak sekolah tinggi tersebut bisa segera melakukan penyemprotan disenfektan di seluruh bangunan dan melakukan tes usap Covid-19 untuk mahasiswa dan dosen yang ada di sana,” tuturnya.

Pihaknya juga meminta agar Dinkes Mempawah bisa melakukan penelusuran terkait kontak lima pasien yang terkonfirmasi Covid-19 tersebut.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Dua Desa di Kabupaten Kapuas Hulu Dilanda Gempa

Kamis, 21 Maret 2024 | 22:06 WIB
X