Banjir di Landak Meluas, Ini Kata Bupati Karolin

- Senin, 7 September 2020 | 14:42 WIB
RENDAM PUSKESMAS: Banjir merendam Puskesmas Meranti di Kecamatan Meranti, Landak. Banjir terus meluas di Landak, merendam hingga 12 desa di enam kecamatan. MIFTAH/PONTIANAK POST
RENDAM PUSKESMAS: Banjir merendam Puskesmas Meranti di Kecamatan Meranti, Landak. Banjir terus meluas di Landak, merendam hingga 12 desa di enam kecamatan. MIFTAH/PONTIANAK POST

NGABANG – Banjir di Kabupaten Landak kembali meluas hingga 12 desa di enam kecamatan pada Minggu (6/9). Selain banjir, beberapa lokasi juga dilaporkan longsor. Bencana ini terjadi menyusul curah hujan tinggi sejak Jumat (4/9) lalu. Ratusan Kepala Keluarga (KK) terdampak, akibatnya aktivitas warga pun lumpuh.

Diberitakan pontianakpost.co.id, bencana banjir di Kabupaten Landak menurutnya tergantung pada kondisi curah hujan. Apabila curah hujan tinggi, ada beberapa daerah yang mudah sekali banjir. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Landak, banjir telah merendam 21 Dusun di 12 desa. Kecamatan Meranti menjadi menjadi daerah terdampak paling parah.

Dusun dan desa terdampak, yakni Dusun Nabo Desa Ampadi, Dusun Seladan Desa Meranti, Dusun Tahu Desa Tahu, Dusun Pelanjau Desa Meranti, Dusun Seladan Gawak Desa Meranti, Dusun Selange Desa Selange, Dusun Ompeng Desa Selange Dan Dusun Sedagok Desa Selange. Setidaknya 182 Kepala Keluarga terdampak.

Tinggi air dilaporkan masih bertahan di ketinggian 80-110cm. Sementara warga mulai dievakuasi menuju posko pengungsian. Posko pengungsian didirikan di Gereja Meranti di Dusun Seladan Desa Meranti.

“Di Meranti yang paling parah. Warga sudah minta untuk dievakuasi. Tim kami sudah bergerak ke lokasi. Namun kami masih menunggu laporan karena lokasi banjir di daerah tak bersinyal,” jelas Kepala BPBD Landak, Herman Masnur kepada Pontianak Post, Minggu (6/9).

Sementara di Kecamatan Air Besar, banjir merendam tiga desa, yakni Desa Semunti dengan korban terdampak 123 KK atau 359 jiwa; Desa tengue dan Desa sekendal dengan korban terdampak 111 KK atau 371 jiwa. Daerah lainnya yakni Desa Songga dan Desa Darit di Kecamatan Menyuke, Dusun Leban Desa Nyanyum di Kecamatan Kuala Behe.

Banjir turut merendam ibu kota Kabupaten Landak, Kecamatan Ngabang. Daerah terdampak yakni, Desa Munggu, Desa Ambarang, Desa Raja, Desa Hilir Kantor, Desa Temiang Sawi dan Desa Amboyo Selatan.

Herman mengatakan, bencana ini disebabkan oleh curah hujan tinggi di sebagian besar wilayah Kabupaten Landak sejak Jumat (4/9) malam hingga Sabtu (5/9) pagi. Disusul oleh hujan pada Sabtu (5/9) malam.

“Hujan deras menyebabkan meluapnya beberapa sungai di kab landak seperti Sungai Behe, Sungai Dait, Sungai Landak, Sungai Menyuke dan Sungai Meranti,” jelasnya.

Selain banjir, bencana longsor juga terjadi di beberapa lokasi. Sejumlah rumah warga rusak terkena material longsor. Hingga jalan poros tak bisa dilewati.

Beberapa lokasi longsor menurut laporan BPBD berada di Desa Untang Kecamatan Banyuke Hulu. Di sana satu rumah warga rusak. Selain itu, kantor desa rusak berat akibat tebing penahan longsor. Lokasi longsor lainnya di Dusun Emprija Desa Semunti Kecamatan Air Besar membuat ruas jalan tertutup. Sementara longsor di Dusun Lame Ngudi Rukun Desa Garu Kecamatan Mempawah Hulu.

“Pembersihan material longsor sedang kami lakukan hari ini (Minggu, Red). Pembersihan menggunakan alat berat dari PT Sampoerna Agro dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Landak,” katanya.

Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir dan tanah longsor yang masih akan terjadi di Kabupaten Landak. “Menyikapi prakiraan cuaca dari BMKG, situasi Landak masih akan mengalami hujan maka Saya menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap bencana banjir dan tanah longsor,” kata Karolin di Ngabang, Minggu (6/9).

Dirinya meminta agar masyarakat bisa bersama-sama bergorong royong membersihkan lingkungan dan saluran air di sekitar lingkungan. Bupati Karolin mengatakan, berdasarkan informasi yang disampaikan oleh BPBD Kabupaten Landak kondisi sampai hari ini bahwa banjir terjadi hampir di semua wilayah Kabupaten Landak.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X