Desa Nusapati Tolak Pencairan BST Covid-19, Ini Alasan Mereka....

- Kamis, 27 Agustus 2020 | 10:54 WIB
Antre: Suasana antrean masyarakat penerima BST di Kantor Pos Sui Pinyuh. Istimewa
Antre: Suasana antrean masyarakat penerima BST di Kantor Pos Sui Pinyuh. Istimewa

MEMPAWAH- Pemerintah Desa Nusapati, Kecamatan Sungai Pinyuh menolak penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Covid-19 tahap lanjutan. Alasannya, jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Nusapati berkurang hingga 50 persen. Semula berjumlah 399, kini menjadi 199 KPM. “Dengan adanya pengurangan data 50 persen KPM BST di Desa Nusapati, maka kami memutuskan untuk menolak dan mengembalikan undangan ke Kantor Pos Sungai Pinyuh,” terang Kepala Desa Nusapati, Sudarwin, Selasa (25/8) siang.

Menurut Sudarwin, alasannya menolak pencairan BST Covid-19 tahap lanjutan itu guna menghindari terjadinya polemik dan permasalahan di masyarakat. Sebab, pengurangan 50 persen KPM BST itu menimbulkan dampak negative di masyarakat Desa Nusapati. “Kalau tetap dipaksakan (disalurkan), pasti akan menimbulkan permasalahan bagi masyarakat di Desa Nusapati. Dan saat ini, sudah banyak masyarakat yang mempertanyakan perihal pengurangan KPM BST itu,” tuturnya seperti dilansir pontianakpost.co.id.

Karena itu, Sudarwin memastikan pihaknya akan tetap menolak penyaluran BST Covid-19 di Desa Nusapati hingga data penerima kembali normal. Sepanjang masih ada pemotongan, maka pihaknya tidak akan membagikan undangan di masyarakat. “Kita tetap akan menolak, sampai data penerima BST Desa Nusapati normal,” tegasnya.

Terkait peralihan data KPM BST ke Bantuan Sembako Pangan (BSP), Sudarwin mengaku tak pernah mendapatkan penjelasan atau sosialisasi dari instansi terkait. Dirinya baru mendapatkan penjelasan setelah mengembalikan undangan ke Kantor Pos. “Kalau memang ada kebijakan dialihkan ke bansos lain, kenapa tidak semua KPM BST yang dialihkan ke BSP atau BPNT. Kemudian, alasan dan data KPM yang dialihkan pun harus jelas,” pendapatnya.

Di lain pihak, Kepala Dinas Sosial, Burhan membenarkan adanya kebijakan pengurangan KPM BST Covid-19 tahap lanjutan di Kabupaten Mempawah. Dari total penerima 13.422 menjadi 9.122 KPM atau berkurang sekitar 4.300 penerima. “Sebanyak 4.300 KPM  BST itu dialihkan ke Bantuan Sembako Pangan (BSP). Jadi, mereka tidak dicoret dari DTKS melainkan dialihkan dari BST ke BSP,” jelasnya.

Selain 4.300 KPM BST, jelas Burhan, terdapat pula 5.668 KPM buffer atau penambahan yang akan masuk dalam data penerima BSP di Kabupaten Mempawah. Karena itu, dia berharap masyarakat tidak mempersoalkan pengalihan bansos tersebut. “KPM BST yang dialihkan tidak perlu khawatir. Sebab, mereka tetap akan mendapatkan bansos berupa BSP yakni Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),” tegasnya.

Sementara itu, penyaluran BST Covid-19 tahap 3 dan 4 di Kabupaten Mempawah dimulai sejak Selasa (25/8). Antrian penerima BST tampak memenuhi Kantor Pos di Kabupaten Mempawah. Pada BST tahap lanjutan ini, pemerintah mengurangi nominal bantuan sebesar 50 persen. “Alhamdulillah, tadi sudah mendapatkan pencairan BST Covid-19. Nominalnya Rp 600 ribu untuk 2 tahap bulan Juli-Agustus,” aku Ahmad Daeng Abu, penerima BST Covid-19  di Keliurahan Sungai Pinyuh.

Meski nominal BST berkurang 50 persen, Ahmad mengaku tetap bersyukur. Sebab, bantuan tersebut sangat dibutuhkannya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dimasa pandemi Covid-19. “Berapapun jumlah bantuan yang diberikan pemerintah, saya tetap bersyukur dan berterima kasih. Karena, kami sangat membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dirumah,” tukasnya berlalu.(wah)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB

Polres Sintang Cegah Praktik Kecurangan di SPBU

Selasa, 9 April 2024 | 09:27 WIB

Ismail Jadi Pj Bupati Mempawah, Gantikan Herlina

Minggu, 7 April 2024 | 11:15 WIB
X