Awalnya Hanya Flu, Kini Feri Berjuang Melawan Kanker Hidung Stadium Empat

- Minggu, 23 Agustus 2020 | 10:43 WIB
Feri dirawat istrinya.
Feri dirawat istrinya.

FERI GUNAWAN (30), warga di Jalan Cempaka, Kelurahan Ilir Kota, Sanggau hanya terbaring lemah ketika harian ini menyambangi kediamannya. Menderita kanker hidung stadium empat sejak setahun belakangan membuat tubuhnya terus menyusut. Namun, semangatnya untuk sembuh terus berkobar.

SUGENG ROHADI, Sanggau

Pria yang dulunya bekerja sebagai karyawan swasta ini memiliki satu anak berumur lima tahun. Sebelum sakit, Feri menjadi tulang punggung keluarga. Kini, kondisinya berubah drastis. Fisiknya tak lagi sekuat dulu karena penyakitnya. Meski penyakit yang dideritanya sudah stadium empat, dukungan istri dan anak serta keluarga dan sahabat membuatnya terus berjuang untuk sembuh.

Dilansir pontianakpost.co.id, sang istri, Fahmi Zakiyah (29), tidak sungkan berbagi cerita mengenai kondisi suami tercintanya itu. Dialah sosok yang terus berada disamping suaminya untuk membantu aktivitas selama ini. Dia juga tak berhenti memohon kesembuhan kepada Tuhan yang Maha Esa agar suaminya dapat segera pulih seperti sedia kala.

Raut kesedihan tak bisa disembunyikan dari raut wajahnya. Dia menceritakan bahwa awalnya, sang suami mengalami flu. Namun, tidak sembuh hingga waktu yang lama. Kondisi itu membuatnya khawatir dan memeriksakan ke rumah sakit.

“Awalnya flu biasa tapi ndak sembuh–sembuh. Kondisi badan juga masih sehat. Memang awalnya dibilang tumor. Sudah beberapa kali berobat ke rumah sakit. Sampai terakhir diagnosanya kanker hidung stadium empat itu,” ungkap dia. 

Sejak sakit, suaminya itu tidak dapat bekerja dan direkomendasikan oleh dokter untuk menjalani kemoterapi. Namun, masih menunggu kesiapan dari sang suami.

“Saat ini sering mimisan. Nyeri di wajah, lalu gangguan juga di mata. Saya juga ndak bisa kerja karena memang ndak bisa ditinggal. Selama ini ada bantuan dari keluarga, sahabat suami dan lainnya,” kata dia.

“Untuk kesehariannya ya saya yang mengurus seperti buang air besar dan buang air kecil. Makannya juga. Karena suami ndak bisa makan makanan yang padat. Mungkin karena sesak itu dan agak sedikit susah menelan makanan yang padat. Jadi harus cair,” jelas dia. 

Untuk berkomunikasi, sejauh ini masih bisa meskipun bicara suami sedikit tidak jelas (Pelat).  Dirinya bersyukur, sementara waktu, untuk memenuhi kebutuhan berobat dan keseharian dibantu oleh keluarga dan sahabat dan sejumlah dermawan.

“Saya berterimakasih atas semua bantuan. Biar Allah SWT yang membalas semua kebaikan untuk membantu saya dan suami,” ujarnya.


Sebagai informasi, Karsinoma nasofaring alias kanker nasofaring adalah penyakit yang menyerang tenggorokan, tepatnya pada lapisan luar nasofaring. Lapisan ini bisa ditemukan pada tenggorokan bagian atas. Nasofaring terletak di belakang hidung dan di balik langit-langit rongga mulut. Penyakit ini bisa dideteksi melalui beberapa pemeriksaan. 

Ada beberapa gejala yang sering muncul sebagai tanda karsinoma nasofaring, yaitu muncul benjolan pada tenggorokan, penglihatan kabur, serta merasa sulit untuk membuka mulut. Kabar buruknya, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab utama munculnya kanker nasofaring.

Kanker nasofaring diduga muncul karena kontaminasi virus Epstein-Barr (EBV), yang umumnya terdapat pada air liur. Virus ini bisa ditularkan melalui kontak langsung dari orangtua atau benda yang sudah terkontaminasi sebelumnya. Serangan virus menyebabkan sel yang sudah terkontaminasi memicu pertumbuhan sel yang tidak normal.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB
X