ALAMAK...!! Satu Sekolah Ditemukan Delapan Guru Positif Covid-19

- Sabtu, 22 Agustus 2020 | 12:59 WIB
Rapid test yang dilaksanakan di Mempawah, Kalbar.
Rapid test yang dilaksanakan di Mempawah, Kalbar.

PONTIANAK – Langkah pemerintah melakukan pemeriksaan swab RT-PCR Covid-19 terhadap para guru, sebelum dimulainya sekolah tatap muka, menghasilan temuan di luar dugaan. Sampai saat ini total sudah ada 33 guru atau tenaga pengajar yang dinyatakan kasus konfirmasi (positif) Covid-19.

Bahkan Kamis (20/8) delapan guru dari satu sekolah yang sama di Kabupaten Mempawah diumumkan positif Covid-19. Ini diketahui dari Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson saat mengumumkan 15 tambahan kasus konfirmasi Covid-19, Kamis (20/8). Ia menyebutkan dari jumlah tersebut ada sebanyak delapan guru di Kabupaten Mempawah yang dinyatakan positif Covid-19.

Sebelumnya di Kabupaten Mempawah juga sudah ditemukan dua guru dari sekolah yang berbeda, juga positif Covid-19. Sehingga sampai saat ini total sudah ada 10 guru di kabupaten tersebut yang terpapar. “Ternyata Mempawah paling banyak gurunya yang tertular Covid-19, ada delapan orang (kemarin). Ini berasal dari satu sekolah (yang sama),” ungkap Harisson.

Ia memperkirakan kemungkinan bakal masih ada tambahan kasus dari kluster guru di daerah tersebut. Itu karena belum semua sampel yang diambil selesai diperiksa, atau hasilnya belum keluar. Sampai kemarin ia menyebut, totalnya sudah ada 33 guru yang positif Covid-19 se-Kalbar. Guru-guru ini tersebar di beberapa kabupaten/kota yang ada. “Jadi dari seluruh kabupaten, guru itu terbanyak ada di Kabupaten Mempawah yang terkena Covid-19. Ini harus menjadi catatan atau perhatian pemerintah Mempawah,” katanya.

Perkembangan kasus Covid-19 ini menurutnya diketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium Rumah Sakit (RS) Universitas Tanjungpura (Untan) tanggal 19 Agustus 2020. Dari 15 orang kasus baru ini, delapan warga Kabupaten Mempawah, tiga warga Kota Pontianak, tiga warga Kaburaya Kubu Raya dan satu warga Kabupaten Landak.

Harisson mengingatkan pemerintah Kabupaten Mempawah jangan lengah terhadap penanganan Covid-19. Pemerintah daerah melalui gugus tugas harus terus melakukan penelusuran, tes, razia dan sosialisasi mengingatkan masyarakat tentang protokol kesehatan Covid-19. Termasuk juga daerah kabupaten/kota lainnya diimbau jangan kendur melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19.

Saat ini ia melihat sudah banyak tempat keramaian di daerah yang dibuka seperti warung kopi, tempat wisata dan lain-lain. Itu berpotensi meningkatkan risiko lonjakan kasus, jika protokol kesehatan tidak dijalani secara ketat. “Jadi satgas di daerah jangan lengah dan jangan kendur, jangan sampai terjadi lonjakan kasus,” pesannya.

Selain itu Dinas Kesehtan di masing-masing daerah diminta melengkapi data-data penyelidikan epidemiologi setiap kasus. Hal ini penting untuk mencegah kasus berkembang. Mantan Kepala Dinas Kabupaten Kapuas Hulu itu menyebut daerah yang cukup cepat mengirimkan data, adalah Kota Pontianak, Kabupaten Sanggau, Ketapang, Landak dan Kubu Raya. Sedangkan daerah lain sisanya masih terkesan lamban. “Nah kadang-kadang kabupaten/kota ini lengah, malas-malasan mengirim datanya,” ucapnya.

Harisson berharap seperti Kabupaten Sintang yang sudah memiliki alat RT-PCR mobile sendiri, mau mengumumkan hasil pemeriksaannya kepada masyarakat. Itu agar masyarakat tahu dan tidak lengah atau merasa daerahnya sudah aman. Seperti diketahui total kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar sudah mencapai 471, sebanyak 424 diantaranya telah dinyatakan sembuh dan empat meninggal dunia.

Sebelumnya pada Senin (10/8) lalu, Harisson juga sempat mengumumkan beberapa guru dan pelajar yang dinyatakan positif Covid-19. Untuk mempersiapkan proses kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah, Dinkes Kalbar dibantu Dinkes kabupaten/kota memang telah melakukan swab dan rapid test terhadap guru dan pelajar di seluruh Kalbar.

Untuk saat ini sekolah yang dilakukan pemeriksaan adalah, sekolah yang berada di ibukota kabupaten/kota. “Nah kami sudah memeriksa, yang sudah kami masukkan ke lab Untan itu sebanyak 604 orang sampel (untuk RT-PCT), dari guru dan petugas lainnya,” katanya saat itu.

Terpisah Gubernur Kalbar Sutarmidji memastikan akan ada sanksi bagi daerah yang mulai kendur melaksanakan pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Senin nanti Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 bakal disahkan.

“Senin Pergub rencana final, akan ada sanksi. Ada juga kepala daerah, sudahlah malas ngurus Covid-19, coba-coba nyuruh pakar ngomong untuk dukung kebijakan dia yang lebih mementingkan hal lain,” katanya kepada Pontianak Post, Kamis (20/8). Ada juga lanjut dia kepala daerah yang memainkan tim sukses (timses) untuk mem-bully setiap kebijakan yang dikeluarkan gugus tugas provinsi. Untuk itu ia tak akan memperdulikannya, karena yang paling penting menurutnya bagaimana pandemi Covid-19 di Kalbar bisa dikendalikan.

“Saya tidak duli, mereka mau ngomong apa, suruh pakar ngomong apa, suruh timses ngomong apa. Intinya saya beserta Forkompimda semaksimal mungkin berupaya agar dampak Covid-19 di Kalbar bisa dikendalikan,” ujarnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB

Polres Sintang Cegah Praktik Kecurangan di SPBU

Selasa, 9 April 2024 | 09:27 WIB

Ismail Jadi Pj Bupati Mempawah, Gantikan Herlina

Minggu, 7 April 2024 | 11:15 WIB
X