Di Kalbar, Tujuh Daerah Zona Hijau Boleh Sekolah Tatap Muka

- Minggu, 2 Agustus 2020 | 10:40 WIB
RAPID TEST: Seorang siswa SMA 4 Pontianak menjalani rapid test, Sabtu (1/8). Pemerintah Provindi Kalbar menyelenggarakan serangkaian uji swab dan rapid test di sekolah-sekolah guna mempersiapkan pembelajaran tatap muka. ARISMUNANDAR/PONTIANAKPOST
RAPID TEST: Seorang siswa SMA 4 Pontianak menjalani rapid test, Sabtu (1/8). Pemerintah Provindi Kalbar menyelenggarakan serangkaian uji swab dan rapid test di sekolah-sekolah guna mempersiapkan pembelajaran tatap muka. ARISMUNANDAR/PONTIANAKPOST

PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyebutkan ada tiga guru di provinsi ini yang positif Covid-19. Hal ini diketahui berdasarkan hasil swab yang dilaksanakan di sejumlah sekolah, beberapa waktu lalu.  Kondisi tersebut menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan rencana pembelajaran tatap muka.

Ia kembali menegaskan, daerah yang bisa melaksanakan uji coba terbatas untuk pembelajaran tatap muka hanya daerah dengan kategori zona hijau. Sementara itu, daerah yang belum masuk zona hijau tidak diperkenankan melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka.

“Untuk tanggal pembelajaran tatap muka, kewenangannya pada bupati sebagai gugus tugas daerah,” ujarnya tadi malam kepada Pontianak Post. Berdasarkan data 29 Juli, ada tujuh kabupaten yang masuk zona hijau di provinsi ini. Ketujuh kabupaten itu yakni Kayong Utara, Sekadau, Bengkayang, Singkawang, Sambas, Kapuas Hulu dan Melawi.

Sutarmidji sebelumnya juga menyebutkan, kebijakan belajar tatap muka dan zona hijau ini mengikuti ketentuan dari pemerintah pusat. Sebagai persiapan, pemprov sudah menyiapkan berbagai hal. Mulai dari tes swab RT-PCR untuk para guru, siswa dan tenaga penunjang di sekolah.

Untuk pelajar yang akan masuk sekolah diwajibkan menjalani rapid test terlebih dahulu. Hasilnya kemudian dievaluasi untuk bahan pertimbangan kebijakan selanjutnya. Mengenai kelas, Midji juga meminta jangan diisi penuh (menjaga jarak). Siswa pun harus mengenakan masker.

Pihak sekolah harus mampu mendisiplinkan seluruh pelajarnya terkait protokol Covid-19. Masing-masing sekolah juga diwajibkan menyiapkan wastafel.

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson juga mengakui bahwa dari hasil serangkaian pemeriksaan swab yang dilaksanakan, memang ada beberapa guru yang positif terjangkit Covid-19.  “Dari pemeriksaan swab RT-PCR dua minggu terakhir, kami dapatkan tiga tenaga guru dan satu tenaga laboratorium sekolah yang merupakan kasus konfirmasi atau positif Covid-19,” katanya saat dihubungi Pontianak Post, tadi malam.

Hal ini menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Ia menyebutkan, bahwa hanya kabupaten/kota yang masuk zona hijau yang boleh tatap muka. Itu pun harus ada prosedur yang ketat seperti harus ada izin dari Pemda atau Kanwil atau Kantor Kementerian Agama setempat.

Selain itu, satuan pendidikan juga harus memenuhi persyaratan sesuai protokol kesehatan Kementerian Kesehatan. Syarat lainnya adalah harus ada persetujuan dari orang tua untuk pembelajaran tatap muka.

“Jadi sesuai dengan keputusan bersama menteri kesehatan dan menteri pendidikan, menteri agama dan menteri dalam negeri, hanya daerah zona hijau atau daerah yang tidak terdampak yang boleh melaksanakan sekolah tatap muka,” ujarnya.

Nah, untuk melaksanakan proses

Herni Yamasitha (55), Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Pontianak mengatakan, tes ini merupakan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar. “Untuk siswa di rapid test dan guru di swab,” katanya, Sabtu (1/8).

Adapun yang mengikuti rapid test dan swab ini berjumlah 403 orang. “Guru ditambah administrasi dan penjaga malam berjumlah 83 orang. Sedangkan siswa berjumlah 320 orang,” sebutnya.

Perihal pembelajaran normal dengan tatap muka, ia mengatakan pihaknya telah mempersiapkan segala sarana prasarana untuk menunjang protokol kesehatan Covid-19. “Kami sudah menyiapkan westafel. Selain itu kami juga sudah menyiapkan thermogun. Tapi thermogun terbatas karena faktor biaya dan lain-lain. Sedangkan masker kami sudah mempersiapkan beberapa boks. Kami sudah siap melakukan kegiatan pembelajaran,” katanya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB
X