Jangan Jual Aset Daerah, Pentingkan Ketersediaan Pangan Masyarakat

- Rabu, 22 Juli 2020 | 10:32 WIB
JEMBATAN KAPUAS: Suasana Jembatan Kapuas I dihiasi lampu-lampu di malam hari terlihat dari kejauhan. Setelah jembatan Kapuas I dan II, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berencana membangun jembatan kapuas III atas dukungan pemerintah pusat. ISTIMEWA
JEMBATAN KAPUAS: Suasana Jembatan Kapuas I dihiasi lampu-lampu di malam hari terlihat dari kejauhan. Setelah jembatan Kapuas I dan II, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berencana membangun jembatan kapuas III atas dukungan pemerintah pusat. ISTIMEWA

PONTIANAK–Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menahan penjualan aset milik  daerah yang rencananya bakalan dipergunakan untuk membangunan infrastruktur di Kalbar. Masalahnya ada kebutuhan lebih penting sehubungan dengan pandemi Covid-19 masih berlangsung sampai sekarang. Misalnya saja pemenuhan ketahanan dan kebutuhan pangan masyarakat.

“Paling penting sekarang juga pemenuhan gaji ASN  harus tersedia. Di Pusat juga mewanti-wanti masalah satu ini di tengah anjloknya pemasukan negara akibat Covid-19,” ucapnya.

Menurut Ucok, prinsip menjual aset daerah yakni harus penuh kehati-hatian saja. Ada peraturan perundang-perundangan berlaku di dalamnya. Sedikit saja meleset,  maka bakalan menjadi repot kemudian hari. “Akan tetapi andai ngotot jual aset, sebaiknya untuk hal urgent bagi kepentingan masyarakat banyak. Misalnya tadi,  menjaga ketahanan pangan bagi warga di Kalimantan Barat,” usulnya.

Ucok berpendapat bahwa di zaman Covid-19 yang tidak tahu kapan tuntasnya ini, penjualan aset untuk kebutuhan infrastruktur sepertinya masih belum tepat.

Pemerintah sebaiknya di era sekarang terus menjamin ketahanan pangan masyarakat. Perbanyak cetak sawah dengan harapan para petani akan senang kembali ke sawah.

Di sisi lain, era pandemi Covid-19 yang tidak dapat diprediksi selesainya ini, ketahanan pangan menjadi salah satu hal paling urgent (penting) untuk dikawal. Hanya, andai memang aset-aset dijual benar-benar penting, ada baiknya dana tersebut diprogramkan pemenuhan pangan bagi Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat.

Lebih bijak juga memperbanyak program-program kemandirian untuk masyarakat agar tetap dapat berkarya. Nah, satu yang harus diwanti-wanti Ucok adalah gaji ASN harus selalu disediakan. Sebab di pusat juga belum tentu punya uang untuk 2-3 bulan ke depan. Diprediksi antara pengeluaran dengan pemasukan untuk negara di tengah Covid-19 benar-benar tidak berimbang. 

Martinus Sudarno, Ketua Panitia Khusus (Pansus) Penjualan Barang Milik Daerah Kalbar menyebutkan bahwa memang ada beberapa item aset dijual. “Ada sekitar 12 item aset. Salah satunya Taman Budaya Kalbar kalau tidak salah. Datanya di meja kerja saya. Besok (hari ini) saya beberkan,” tukasnya.(den)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB
X