Pontianak Diserang Angin Kencang, Ratusan Rumah dan Bangunan Porak Poranda

- Sabtu, 18 Juli 2020 | 11:16 WIB
Kendaraan warga tertimpa pohon yang tumbang akibat angin kencang.
Kendaraan warga tertimpa pohon yang tumbang akibat angin kencang.

PONTIANAK– Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kota Pontianak, Jumat (17/7) sore, memporak-porandakan ratusan rumah dan bangunan lain di Kota Pontianak. Salah satunya di Kompleks Yuka, Jalan Kom Yos Soedarso, Pontianak Barat.

Menurut informasi yang diterima Pontianak Post, hampir semua rumah di kompleks tersebut mengalami kerusakan yang sama. Bagian atap beterbangan diterjang angin. Satu di antaranya rumah milik Puspa Maya Indah Sari, di Kompleks Yuka Jalur 3 Nomor 3 D.

Saat peristiwa terjadi, Puspa bersama keluarganya sedang berada di dalam rumah. Ia panik saat saat tiba-tiba atap rumahnya mulai beterbangan. Bumbung kayu penyangga atap juga patah.

“Bumbung kayu sampai patah. Semua atap beterbangan. Tinggal atap teras aja,” katanya saat dihubungi Pontianak Post, kemarin. Terkait jumlah rumah yang mengalami kerusakan, kata Puspa, hampir semua rumah di Kompleks Yuka mengalami hal yang sama.

“Jumlahnya banyak. Hampir semua Kompleks Yuka, dari jalur 2-5, semua kena,” terangnya. Saat ini, ia bersama suami dan anaknya terpaksa mengungsi di rumah tetangga untuk sementara waktu. “Malam ini kami nginap di rumah tetangga yang rumahnya tidak terdampak, sampai kondisi benar-benar aman. Karena kami semua takut,” terangnya.

Hujan deras disertai angin kencang itu juga menumbang pohon. Beberapa di antaranya menimpa mobil yang terparkir di jalan. Selain itu, angin juga menerjang PT. Indowell Cipta Lancar yang terletak di Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara. Perusahaan VCO itu mengalami kerusakan di bagian atap.

Direktur Utama PT Indowell Cipta Lancar, Yan Andria mengatakan, kerusakan terparah berada di bagian atap ruang produksi. “Atap di ruang produksi yang paling parah,” kata pria yang akrab disapa Yansu ini.

Saat peristiwa terjadi, perusahaan minyak kelapa murni itu tengah melakukan proses produksi. Sebagian karyawan lain sedang bongkar muat kelapa dari kapal ke dermaga. Bahkan saking kencangnya angin, kata Yansu, tali kapal dan kabel listrik sempat putus.

“Yang bikin khawatir saat angin gitu, tiba-tiba kabel listrik putus dan jatuh. Semua karyawan panik dan berhamburan,” katanya.

Susi Herawati, salah seorang warga Gang Usaha Baru, Jalan Khatulistiwa, Kecamatan Pontianak Utara juga mengatakan atap rumahnya mengalami kerusakan akibat diterjang puting beliung.

“Awalnya awan tiba-tiba gelap, lalu disusul terjadi angin kencang yang disertai hujan lebat yang membuat atap rumah saya terpental karena angin puting beliung tersebut,” ungkapnya. Melihat atap rumahnya yang beterbangan karena diterjang puting beliung, dia dan anaknya menyelamatkan diri dengan keluar rumah.

“Yang ada dalam pikiran saya hanya berusaha menyelamatkan anak-anak saya dari angin puting beliung tersebut,” ujar Susi yang sudah ditinggal meninggal oleh suaminya. Dia berharap, Pemkot Pontianak memberikan bantuan kepada dia dan warga lainnya yang bernasib sama, yakni atap rumahnya yang rusak akibat puting beliung. Puting beliung juga membuat sejumlah pohon di jalan-jalan protokol di kawasan Kecamatan Pontianak Utara tumbang sehingga menyebabkan kemacetan.(arf/iza/ant)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X