Daerah Ini Masih Sangat Tergantung Pasokan Kebutuhan dari Malaysia

- Sabtu, 4 Juli 2020 | 12:46 WIB
BAPOKTING: Bupati Sambas bersama Ketua DPRD serta pihak terkait menyaksikan langsung transaksi bapokting dari Malaysia untuk warga perbatasan. OZY/PONTIANAKPOST
BAPOKTING: Bupati Sambas bersama Ketua DPRD serta pihak terkait menyaksikan langsung transaksi bapokting dari Malaysia untuk warga perbatasan. OZY/PONTIANAKPOST

SAMBAS – Pemerintah Kabupaten Sambas didukung penuh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melakukan upaya pemenuhan kebutuhan pokok warga di wilayah kecamatan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

Salah satunya, mengajukan permohonan suplai barang dari Malaysia untuk memenuhi kebutuhan warga perbatasan, yakni di Kecamatan Sajingan Besar dan Kecamatan Paloh. Hal ini pun mendapatkan respons baik dari negara tetangga.

Dimana pada Kamis (2/7) Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc MH menyaksikan langsung transaksi penyerahan barang kebutuhan pokok dari pihak Malaysia kepada warga di perbatasan Kecamatan Sajingan Besar, yang dihadiri

Pejabat Daerah Lundu Sarawak Malaysia, Konsul Ekonomi KJRI Kuching, Kepala Badan Pengelola Perbatasan Pemprop Kalbar, Kepala Dinas Perindag Kalbar, Kadis Kumindag Sambas, Camat Sajingan Besar, Camat Paloh, Forkopimcam Sajingan Besar, Kepala Pengelola PLBN Aruk serta pihak terkait lainnya.

“Kami mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Konsulat Jenderal RI Kuching untuk membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat perbatasan Kecamatan Sajingan Besar,” katanya.

Menurutnya, dimasa pandemi, berbagai upaya telah dilakukan secara bersama antara pemerintah provinsi dan Pemkab Sambas. “Pemerintah Kabupaten Sambas berterima kasih kepada Ketua Menteri Serawak berkenan memberikan kelonggaran untuk mendatangkan kebutuhan pokok bagi masyarakat perbatasan. Terima kasih kepada Gubernur Kalbar, pihak KJRI dan semua pihak yang terlibat atas terealisasinya upaya ini,” kata Bupati.

Kadis Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sambas, H Musanif mengatakan masuknya barang dari Malaysia ini melalui prosedur Kartu Identitas Lintas Batas. Dan ini sudah biasa dilakukan warga didaerah perbatasan.  “Karena covid 19 ini, kegiatan itu terdampak juga. Sehingga diambil langkah ini, dengan mekanisme tetap menggunakan KILB,” kata Musanif.

Tujuannya semata-mata guna mengedepankan kepentingan masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan barang kebutuhan pokok. “Ini menjadi bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat, terutama yang ada di perbatasan,” katanya.

Bapokting yang masuk ke Indonesia untuk warga perbatasan diantaranya beras 420 karung masing-masing 10 Kilogram, gula sekitar 42.600 Kilogram, garam 10 pack, susu 50 katon, telur 2,595 wadah dan daing ayam 350 kilogram. (fah)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Beratnya Akses Pendidikan Anak-Anak Tanjung Lokang

Senin, 18 Maret 2024 | 10:35 WIB

Harga Ayam Potong di Pasar Rakyat Landak Meroket

Kamis, 14 Maret 2024 | 13:19 WIB

Enam Wilayah di Kabupaten Sanggau Terendam Banjir

Kamis, 14 Maret 2024 | 11:00 WIB
X