Sultan : Sudah Final, Pancasila Harga Mati Bagi NKRI

- Minggu, 28 Juni 2020 | 14:02 WIB

PONTIANAK–Ribuan massa dari berbagai unsur organisasi masyarakat Islam berkumpul bersama-sama melakukan penolakan RUU HIP yang dianggap berpaham komunis.

Dengan tajuk ‘Aksi Selamatkan NKRI & Pancasila Dari Komunis, masa  bergerak dari berbagai arah terutama dari titik kumpul Masjid Mujadin Pontianak  dengan mendatangi kantor DPRD Kalbar, Jumat(26/6). Aspirasi yang disampaikan massa ialah meminta agar dicabut dan dibatalkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dari pembahasan.

Masa yang dominan menggunakan pakaian putih-putih inipun bergerak dengan mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan ataupun Kepolisian. Di Gedung DPRD Kalimantan Barat misalnya, tampak perwakilan masa yang sepertinya dipimpin Sultan Pontianak, Syarif Mahmud Melvin Alqadri, para habaib dan tokoh ulama lainnya.

Di luar pelataran Gedung DPRD Kalbar, perwakilan masa berkumpul menyampaikan seluruh aspirasi secara bergantian. Mereka sepakat bahwa pancasila final dan tidak boleh diganggu gugat. Selama hampir kurang lebih ratusan menit, perwakilan masa terdiri dari berbagai unsur bergiliran berorasi menyampaikan tuntutannya ke wakil rakyat.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Syarif Amin Muhammad, beserta jajaran seperti Zulkarnaen Siregar, H Mad Nawir, H Ishak Ali Al Mutahar, H.Fatahillah Akbar, Martinus Sudarno menyambut perwakilan masa.

Setelah lama berorasi akhirnya perwakilan masa diterima di gedung serbaguna. Para tokoh, habaib dan ulama bergiliran menyampaikan tuntutannya dan meminta RUU HIP tidak dilanjutkan pembahasannya. “Sudah final. Pancasila harga mati bagi NKRI,” ujar Sultan Pontianak.

Bukan hanya masalah RUU HIP dikupas, tetapi masalah laporan Hendropriyono, mantan Kepala BIN Indonesia, juga dapat diteruskan. Sultan Pontianak secara tegas meminta bahwa penghina Sultan Hamid II dapat diseret ke meja hijau.

Perwakilan masa lain meminta masalah TKA juga dibahas menyeluruh . Jangan sampai bahwa yang ada di Indonesia sengaja disisipkan untuk merusak NKRI.

Syarif Amin Muhammad menyambut baik aspirasi yang disampaikan berbagai unsur masyarakat. Secara pribadi diapun berpendapat sama dengan apa yang menjadi aspirasi masa. Tentunya dalam menjaga kemurnian Pancasila.

“Jujur, kami bersimpatik dan mendukung masyarakat Kalbar khususnya umat Islam dalam menjaga Pancasila. Aksi ini juga sebagai bentuk kepedulian masyarakat,” ujarnya.(den)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB
X