PROKAL.CO,
Kesedihan keluarga asal Dusun Sepang, Desa Sepang, Kecamatan Toho Kabupaten Mempawah ini belum terobati, sepeninggal anak keduanya yang masih berusia 4,5 bulan dengan status PDP (Pasien Dengan Pengawasan). Saat ini mereka mengisolasi diri di sebuah gubuk di hutan karet. Bagaimana ceritanya?
ARIEF NUGROHO, Toho
Pagi Senin (22/6), Pontianak Post sengaja mengunjungi gubuk atau pondokan yang didiami HR, ayah dari sang bayi yang meninggal dengan status PDP di RS dr Rubini Mempawah, beberapa waktu lalu. Lokasinya sekitar satu kilometer dari jalan raya Pontianak-Bengkayang.
Untuk menuju ke lokasi, saya harus masuk ke area persawahan dan perkebunan milik masyarakat sekitar dengan jalan yang hanya bisa dilalui menggunakan kendaraan roda dua. Sekitar 15 menit, saya yang didampingi oleh Bhabinkamtibmas Polsek Toho Brigadir Minja dan Brigadir Budi, anggota dari Polres Mempawah akhirnya tiba di lokasi.
Dari kejauhan, pondok atau gubuk yang didiami HR bersama istri dan anak sulungnya, yang kini berusia 4,5 tahun itu sudah kelihatan. Meskipun berada di antara rimbunnya pepohonan karet.
Gubuk itu terlihat mencolok dengan atap terpal berwarna hijau dipadu dengan atap daun nipah. Dindingnya terbuat dari susunan kayu yang dilapisi dengan terpal, agar angin tidak langsung menerobos ke bagian dalam gubuk. Tidak ada alas tidur empuk. Yang ada hanya busa tipis yang digunakan untuk alas tidur mereka bertiga serta beberapa perabotan masak, seperti kompor, wajan, piring dan gelas.