Masuk Sekolah Masih Lama, Pelajar di Sini Tetap di Rumah Hingga 13 Juli

- Selasa, 9 Juni 2020 | 10:18 WIB
SEMINAR : Gubernur Kalbar Sutarmidji saat membuka Seminar Menuju Kenormalan Baru secara daring di Data Analytic Room, Kantor Gubernur, Sabtu (6/6). BIRO ADPIM FOR PONTIANAK POST
SEMINAR : Gubernur Kalbar Sutarmidji saat membuka Seminar Menuju Kenormalan Baru secara daring di Data Analytic Room, Kantor Gubernur, Sabtu (6/6). BIRO ADPIM FOR PONTIANAK POST

PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji memastikan pelajar di provinsi ini belum akan kembali belajar di sekolah hingga 13 Juli mendatang. Seluruh daerah kabupaten/kota meski masuk wilayah zona hijau penyebaran Covid-19, tidak akan diizinkan membuka sekolah sebelum tanggal tersebut.  Orang nomor satu di Kalbar itu mengatakan, pelaksanaan kenormalan baru untuk dunia pendidikan masih perlu waktu.

“Kami nanti akan disinkronkan antara pendidikan tatap muka dengan melalui internet itu harus diisi, sehingga waktu anak di sekolah mungkin tidak langsung (penuh) karena masih terbatas,” katanya usai membuka Seminar Menuju Kenormalan Baru, Sabtu (6/6).

Sampai 13 Juli 2020 dipastikan belum ada tatap muka kegiatan di sekolah. Dalam hal ini Pemprov Kalbar mengikuti arahan pemerintah pusat bahwa libur tahun ajaran baru semester mulai 23 Juni sampai 13 Juli.

“Maka kita perlu persiapkan semuanya dulu,” ucapnya. Midji sapaan akrabnya menilai untuk sekolah-sekolah di kota kemungkinan sudah cukup siap menghadapi kenormalan baru. Sarana dan prasarana yang ada sangat menunjang.

“Kemudian ada juga Bupati yang mau melakukan buka sekolahnya sekarang dan saya bilang jangan, itu terlalu berisiko untuk anak-anak, kita harus perhatikan betul,” katanya.

Bidang pendidikan menurutnya memang perlu perhatian khusus untuk memulai kenormalan baru. Karena itu, ia mengimbau jajaran Dinas Pendidikan kabupaten/kota betul-betul menjaga pisikologis anak.

“Kalau boleh naikan kelas semua,” pesannya. Kemudian ia berharap pemahaman mengenai kenormalan baru antara pemerintah pusat dan daerah bisa sama. Sehingga seluruh aspek bisa dipersiapakan dengan baik. Mengingat situasi pandemi Covid-19 berkaitan dengan kesehatan seluruh masyarakat.

“Masalahnya prilaku masyarakat untuk hidup sehat seharusnya jadi satu protap hanya dari Kementerian Kesehatan. Kalau untuk Kalbar kami siapkan selalu, karena kami melihat data dan kalau ada kenaikan (kasus) maka kami harus kembali kepada pengetatan. Jadi setiap hari harus melihat data-data itu,” pungkasnya.(bar)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X