Saat New Normal Dilakukan, Minta Pemerintah Akomodir Pesantren

- Kamis, 28 Mei 2020 | 10:40 WIB

PONTIANAK-Anggota DPRD Kota Pontianak dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rino Pandriya meminta pemerintah melihat kelangsungan hidup pesantren apabila penerapan new normal dilakukan. 

Apa yang dilakukan pemerintah tentunya juga mesti melihat seluruh pesantren yang ada saat ini. Dari datanya, total pesantren diseluruh Indonesia mencapai 28 ribu. Dengan jumlah 1,8 juta santri, 1,5 juta pengajar dan jutaan masyarakat yang menggantungkan perputaran ekonominya di lingkungan pesantren.

Namun ia tak menutupi bahwa kondisi sarana prasarana sebagian pesantren masih belum memenuhi standar kesehatan protokol covid-19 utamanya buat menjalankan new normal.

Maka dari itu, kondisi ini harus segera diantisipasi ditangani dan dicarikan solusi oleh pemerintah pusat sampai daerah. Apabila dibiarkan tanpa intervensi dan bantuan nyata dari pemerintah, pesantren dengan segala potensinya akan menjadi problem besar bagi bangsa ini.

Bantuan nyata itu lanjut dia, rapid test dan pemeriksaan swab massal mesti dilakukan dilingkup pesantren sebagai penanda kegiatan belajar mengajar di pesantren.

Lalu pemenuhan kebutuhan dan ketahanan pangan minimal 14 hari bagi santri yang kembali ke pesantren mesti dilakukan. “Penyiapan standar pendidikan saat new normal juga harus disiapkan Kemendikbud dan Kemenag,” ujarnya. 

Dari poin yang ia sebut, ke depan ia akan memperjuangkan nasib pesantren saat memasuki kehidupan baru. “Saya akan mendorong pemerintah untuk membantu pesantren menyiapkan diri menghadapi masa new normal sekaligus mengawal kebijakan dari pemerintah hendaknya juga berpihak pada pesantren,” tandasnya.(iza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB
X