Begini Perjuangan Guru di Daerah Tanpa Sinyal Saat Pandemi Covid-19 Melanda

- Jumat, 22 Mei 2020 | 17:34 WIB
MENGAJAR: Salah seorang guru SDN 11 Dusun Sangku Desa Dara Itam 1 Kecamatan Jelimpo Kabupaten Landak, Edam, mengajar siswanya secara lansung di masa pandemi Covid-19. Daerahnya tak memiliki sinyal internet, sehingga metode belajar masih digunakan secara luar jaringan (Luring). Foto Istimewa
MENGAJAR: Salah seorang guru SDN 11 Dusun Sangku Desa Dara Itam 1 Kecamatan Jelimpo Kabupaten Landak, Edam, mengajar siswanya secara lansung di masa pandemi Covid-19. Daerahnya tak memiliki sinyal internet, sehingga metode belajar masih digunakan secara luar jaringan (Luring). Foto Istimewa

MINIMNYA akses sinyal seluler dan membuat puluhan sekolah di Kabupaten Landak kesulitan menjalankan pembelajaran jarak jauh. Para guru harus membuka kelas di rumah, hingga mengunjungi satu per satu rumah siswa, agar mereka tak semakin ketinggalan pelajaran.

MIFTAHUL KHAIR – Ngabang

Di sini, belajar dari rumah tak berjalan mulus. Keterbatasan sinyal dan listrik membuat sebagian siswa tak dapat menjalankan pembelajaran dengan metode daring. Sistem pembelajaran daring harus diganti dengan pemberian materi dan tugas tiap minggu.

Di SDN 03 Desa Tenguwe, Kecamatan Air Besar misalnya. Di daerah yang masih tak tersentuh sinyal internet ini, para guru harus putar otak agar para siswa tetap mendapat asupan pelajaran, meskipun dari rumah.

“Dari total 116 siswa dari kelas 1 sampai kelas 6, mungkin hanya sekitar 30 anak yang bisa mengakses internet,” kata Beni Agus Prasetyo, salah seorang guru di sekolah tersebut kepada Pontianak Post, Sabtu (16/5).

Ia menceritakan, untuk dapat mengakses internet warga desa harus mendaki satu bukit bernama Bukit Kelumik. “Bukit inilah yang ada sinyal internet,” katanya. Sementara daerah lain yang ada sinyal internet adalah desa di sekitar kantor perusahaan PT BMP. “Jadi bagi anak2 yang tinggal di PT BMP, mereka dapat mengakses internet untuk mengerjakan tugas,” tambahnya.

Sejak awal Mei lalu, desa yang berjarak sekitar dua jam dari pusat kecamatan ini sudah bisa mengakses internet tanpa harus mendaki Bukit Kelumik. Untuk sementara sinyal tersebut terbilang lancar untuk sekadar membuka media sosial seperti whatsapp. Akan tetapi tak cukup stabil untuk pembelajaran daring seperti konferensi video, atau melalui video yang diberikan oleh Pemkab.

Alhasil, cara lain dipilih. Wali kelas memberikan materi dan tugas kepada masing-masing ketua kelas. Nantinya, mereka akan membagikannya kepada para siswa. Tugas tersebut dikumpulkan dalam tempo satu minggu untuk dinilai.

Selain itu, para guru tetap harus secara langsung bertatap muka dengan para siswa. Secara bergantian, guru mengunjungi rumah siswa yang orang tuannya tak memiliki ponsel android.

“Ada pula guru yang membuka layanan belajar di rumahnya. Jadi beberapa siswa yang datang ke rumah,” ceritanya.

Pandemi Covid-19 diakuinya semakin membuat Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) di sekolahnya jauh dari kata efektif. Apa mau dikata, SDN 03 Tenguwe memang masih dalam usahanya untuk bangkit dari bencana banjir bandang yang menerjang daerah tersebut beberapa waktu lalu. Kala itu, semua buku pelajaran rusak terendam air.

Akan tetapi, para guru tetap berusaha agar para siswanya tak semakin tertinggal dari wilayah lainnya. Ia pun mengharapkan dukungan para orang tua untuk dapat membantu sang anak ketika belajar di rumah.

“Beberapa orang tua murid ada yang sangat baik perhatiannya. Tapi ada beberapa orang tua yang sama sekali tidak memperhatikan. Ya mungkin 10 persen sampai 20 persen yang acuh,” katanya.

Ia berani berkata demikian, karena ketika tugas dikumpulkan, tak semua siswa dapat mengerjakan. Bahkan beberapa siswa tak mengerjakan sama sekali.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB
X