Sudah Banyak Pekerja yang di PHK karena Corona

- Minggu, 19 April 2020 | 11:13 WIB
BERI BANTUAN: Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memberikan bantuan kepada karyawan yang di-PHK akibat dampak virus korona (Covid-19), Sabtu (18/4) pagi di halaman Kantor Terpadu. HUMASKOT FOR PONTIANAK POST
BERI BANTUAN: Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memberikan bantuan kepada karyawan yang di-PHK akibat dampak virus korona (Covid-19), Sabtu (18/4) pagi di halaman Kantor Terpadu. HUMASKOT FOR PONTIANAK POST

Mudah-mudahan bantuan sembako ini bisa memberikan keringanan teman-teman pekerja yang baru di-PHK. Ungkapan tersebut disampaikan Wali Kota (Wako) Pontianak Edi Rusdi Kamtono, saat menyerahkan bantuan kepada sejumlah tenaga kerja swasta yang baru saja kehilangan pekerjaannya akibat dampak korona (Covid-19).

MIRZA A. MUIN, Pontianak

SEBANYAK 120 tenaga kerja swasta yang di-Putus Hubungan Kerja (PHK) tersebut, Sabtu (18/4) pagi diberikan bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bersama gabungan perusahaan donatur. Penyerahan bantuan ini berlangsung di depan halaman Kantor Terpadu Kota Pontianak, sesuai protap, dengan menghindari penumpukan manusia.

“Bantuan ini begitu berarti. Pasalnya sejak April lalu saya sudah di-PHK dari pihak perusahaan, dampak dari pendemi virus Covid-19 ini. Sejauh ini juga belum ada panggilan kerja dari pihak perusahaan tempat saya bekerja,” ujar Diyanti (35), salah satu karyawan hotel dibilangan Jalan Gajah Mada yang omzetnya menurun akibat corona, seperti dilansir Pontianakpost.co.id.

Kompensasi uang pesangon memang didapatkan dia dari hotel tempatnya bekerja. Besarannya sekitar sebulan gaji. Namun untuk kelanjutannya, diakui dia belum ada. Dengan bantuan sembako yang diterimanya hari itu, sangat membantu dirinya bersama rekan-rekan yang bernasib dengannya.

Akibat PHK ini, ia semakin  bingung dengan nasibnya dan tiga orang tanggungan di kediamannya. Janda beranak satu ini memiliki satu orang ibu, dan keluarga yang kondisinya saat ini tengah sakit. Bahkan dia pun sedang menyekolahkan anaknya yang berusia 7 tahun dan kini duduk di bangku Sekolah Dasar.

Apabila kondisinya seperti ini, tentu perekonomian keluarganya bakal berdampak serius. Ia pun masih berharap, jika PHK yang dilakukan pihak hotel hanya sementara. Apabila penanganan korona bisa selesai, harapan dia perusahaan di tempatnya dulu bekerja bisa memanggilnya kembali bekerja di sana. “Sekarang bingung. Mau berbuat apa. Penghasilan tidak ada, namun  kebutuhan hidup harus terus dipenuhi,” keluhnya.

Hal senada dikatakan Antonius. Karyawan di salah satu perusahaan yang membidangi percetakan ini berharap situasi pendemi Covid-19 segera berakhir. Dengan demikian ia bisa kembali bekerja dan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Penyerahan 120 paket sembako itu langsung dilakukan Wako Edi Rusdi Kamtono. Penyerahan sembako ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk memberikan bantuan kepada para pekerja terdampak Covid-19. “Mudah-mudahan bantuan sembako ini bisa memberikan keringanan teman-teman pekerja yang baru di-PHK,” harapnya.

Pihaknya juga menawarkan kepada para pekerja yang di-PHK tersebut untuk mengikuti program kartu prakerja dari Pemerintah Pusat. Selain itu, Pemkot Pontianak juga telah meluncurkan program perlindungan sosial, seperti bantuan langsung bahan pangan, dan akan memberikan bantuan kepada para pelaku UMKM. “Baru setelah itu kita juga memprogramkan kegiatan pemulihaN ekonomi,” katanya.

Dirinya memaparkan anggaran yang disiapkan mereka untuk penanganan Covid-19 berjumlah sekira Rp46,5 miliar. Di mana, dia menambahkan, 70 persen di antaranya akan digunakan untuk meluncurkan program jaring pengaman sosial atau social safety net. “Nanti mungkin bisa bertambah lagi, karena saat ini masih dilakukan perhitungan,” ujarnya.

Kecendrungan para pelaku usaha untuk merumahkan dan mem-PHK karyawan dinilai Edi merupakan fakta dari akibat lesunya perekonomian. Bahkan, pertumbuhan ekonomi diprediksi dia hanya nol persen bahkan minus. Jika demikian, pertambahan PHK dan merumahkan tenaga kerja oleh para pemberi kerja, dikhawatirkan dia, bisa kembali terjadi.

“Makanya kita ingin secepat-cepatnya virus korona selesai, dan jangan lebih dari tiga bulan atau bahkan empat bulan,” ujarnya.

Oleh karena itu, agar wabah ini segera cepat selesai, masyarakat diminta dia disiplin untuk menjaga kebersihan, menjaga jarak, dan tidak berpergian. “Kalau disiplinya kurang, makin tidak selesai-selesai, oleh karena alternatif-alternatif lain akan terus coba kita tempuh,” tutupnya. (*)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB
X