Alhamdulillah, Mahasiswa Dirantau Dibantu Duit Elektronik dan Sembako

- Minggu, 19 April 2020 | 11:07 WIB
PENYERAHAN BANTUAN: Gubernur Sutarmidji saat menyerahkan bantuan 250 uang elektronik untuk mahasiswa rantau, Sabtu (18/4). ISTIMEWA
PENYERAHAN BANTUAN: Gubernur Sutarmidji saat menyerahkan bantuan 250 uang elektronik untuk mahasiswa rantau, Sabtu (18/4). ISTIMEWA

Mahasiswa rantau yang mengalami persoalan keuangan sebagai dampak dari Covid-19, juga tak luput dari perhatian. Melalui Gerakan Kemanusiaan Bantu Mahasiswa, para donatur menyalurkan bantuan berupa sembako. Bahkan kemarin (18/4), Gubernur Kalbar, Sutarmidji, ikut memberikan bantuan dalam bentuk uang elektronik melalui gerakan tersebut.

SITI SULBIYAH dan RIESALA ANVAR, Pontianak

Ada 250 uang elektronik yang disumbangkan oleh orang nomor satu di Kalbar itu. Setiap uang elektronik tersebut berisikan saldo sebesar Rp200 ribu. Penyerahan donasi secara simbolis dari Gubernur Sutarmidji, dilaksanakan di Posko Gerakan Kemanusiaan Bantu Mahasiswa, Jalan M. Isja, Kompleks Digulis Untan, sekitar pukul sembilan pagi. Bantuan tersebut diterima langsung perwakilan mahasiswa rantau.

“Saya berikan e-Money (uang elektronik, Red) saja, agar mereka bisa belanja sendiri sesuai kebutuhan mereka,” ujar Sutarmidji dilansir dari Pontianakpost.co.id.

Bantuan ini sangat dibutuhkan oleh mahasiswa rantau yang menghadapi persoalan sulitnya memenuhi kebutuhan sehari-hari. Vera Bita (22), misalnya. Mahasiswa rantau yang berkuliah di Universitas Tanjungpura Pontianak ini mengaku mengalami kesulitan keuangan, lantaran ekonomi orangtua di kampung sedang mengalami kondisi yang sulit.

“Orang tua saya adalah petani karet. Saat ini mereka juga sedang mengalami kesulitan keuangan karena harga karet yang turun, dampak virus korona,” ungkap Vera.

Karena itu, ia merasa tertolong dengan adanya bantuan dari Gerakan Kemanusiaan Bantu Mahasiswa ini. Anak rantau lainnya, diakui dia juga mengalami persoalan yang sama. Kebutuhan sehari-hari mereka sulit dipenuhi karena ongkos kiriman dari orang tua di kampung juga tersendat.

Sementara itu, Beny Than Heri, direktur Akademi Ide Kalimantan sebagai penggerak gerakan ini, mengatakan, bantuan akan diberikan kepada mahasiswa rantau. Sasaran mereka adalah yang menghadapi kesulitan ekonomi serta tidak atau belum bisa pulang kampung karena terdampak Covid-19. Pihaknya sudah melakukan pendataan, terhadap siapa saja mahasiswa rantau yang layak mendapat bantuan ini.

“Bantuan ini akan diberikan kepada mahasiswa rantau yang sudah terdata sebelumnya oleh Akademi Ide Kalimantan dan BEM Untan. Jika ditotalkan, donasi e-money tersebut bernilai 50 juta (rupiah). Bulan depan akan diisikan kembali dengan saldo yang sama,” kata dia.

Sebelumnya, pihaknya sudah menyalurkan donasi dari para donatur sebanyak 150 sembako. Bila ditambah dengan donasi yang diterima dari Gubernur, maka jumlah paket yang tersalurkan melalui Gerakan Kemanusiaan Bantu Mahasiswa adalah 400 paket. Dia bilang, masih ada lebih dari 100 mahasiswa lagi yang membutuhkan bantuan, dan jumlah ini diprediksi akan terus bertambah.

Menurut dia, tidak sedikit mahasiswa rantau dari luar kota yang bermukim di Kota Pontianak dan sekitarnya mengalami kesulitan pada masa pandemi seperti saat ini. Mereka yang mengalami kesulitan ini diakui dia belum atau tidak bisa pulang kampung, serta menghadapi persoalan keuangan, termasuk untuk memenuhi kebutuhan harian. Atas dasar inilah, mereka memunculkan gerakan tersebut.

“Ini merupakan Gerakan Kemanusiaan Bantu Mahasiswa yang tidak atau belum bisa pulang kampung dan terdampak Covid-19. Kegiatan ini diinisiasi oleh Lembaga Akademi Ide Kalimantan dan BEM Untan. Bantuan ini tidak hanya untuk mahasiswa Untan saja,” ungkap dia.

Beny mengatakan, gerakan ini baru berjalan pekan lalu dan sudah mendapatkan antuasiasme yang cukup besar. Pihaknya menggalang dana dari para donatur, untuk kemudian disalurkan kepada mahasiswa yang membutuhkan. Bantuan yang diberikan, kata dia, utamanya berupa beras seberat 5 kilogram dan tambahan 10 butir telur permahasiswa.

“Bantuan tambahan ini bersifat variatif, tergantung ketersediaan dana donasi dan jumlah penerima,” kata dia

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X