PROKAL.CO,
PONTIANAK- Ny. Indridiani tak dapat menyembunyikan keharuan begitu sang suami, Letkol Pas Jhoni Imanuel, turun dari pesawat Hercules menjejakkan kaki di Apron Lanud Supadio. Setahun ditinggal operasi di Provinsi Papua, air matanya jatuh melihat sang suami sehat walafiat tak kurang suatu apa, Rabu (13/11).
Ratusan istri, anak-anak dan orangtua prajurit Pasukan Khas TNI AU melepas rindu mereka untuk tugas negara. Sebanyak 120 prajurit pasukan elit dari Batalyon Komando 465/Brajamusti lengkap kembali ke Markas.
Sebagai seorang istri prajurit, Indridiani dan istri-istri prajurit menyadari tugas suami. Rasa rindu dikalahkan tanggung jawab keluarga. "Anak-anak kadang protes. Kok papa lama banget gak pulang pulang?"ungkapnya.
Sebagai ibu dari anak-anak prajurit semua harus dihadapinya dengan tegar. Memberikan keyakinan kedua anaknya akan tugas sang ayah. Cara inilah mendukung tugas dan suami. Disamping doa adalah kekuatan.
"Saya katakan kepada mereka (kedua anaknya), kita harus sabar. Tidak boleh membuat papa sedih. Kita harus tetap mendukung papa agar tetap semangat. Sehingga papa di sana tidak kepikiran kita di sini," paparnya.
Selama setahun, komunikasi melalui handpone adalah solusi kerinduan keluarga. "Untungnya, kemajuan teknologi memudahkan komunikasi, untuk sekedar WhatsApp," katanya tersenyum. Meski terkadang WA baru bisa dibalas dua hari kemudian.