Kedua, lanjut Akhmad, bisa diakibatkan campuran racikan semen untuk perekat keramik yang tidak bagus. Sehingga saat saat pemuaian, terjadinya perekat semen dan keramik yang lepas.
“Penyebab lainnya, adanya pemasangan keramik yang tidak bagus. Bisa jadi adukan semen yang tidak rata sehingga menimbulkan rongga di bawah keramik,” kata alumnus Fakultas Teknik Untan itu.
Pihak Dinas PUPR Sekadau pun sudah mengambil langkah cepat. Usai salat Jumat, tim teknis dari Dinas PUPR Sekadau langsung diturunkan ke lokasi. Tim sudah melakukan inventarisasi dan menelaah konstruksi bangunan pascakerusakan itu.
Tim juga sudah menyusun langkah-langkah percepatan perbaikan sarana bangunan agar bisa dimanfaatkan kembali. “Dari hasil telaah, kerusakan tidak terjadi pada struktur bangunan, hanya lantainya saja. Bangunan bisa dimanfatkan kembali. Kita juga merekomendasikan untuk segera dilakukan perbaikan oleh instansi terkait. Dan kita siap memberikan pendampingan teknis pekerjaan tersebut,” pungkas Akhmad. (Abdu Syukri/rk)