Meski sudah separah ini, pemerintah pusat belum mengeluarkan signal menetapkan bencana nasional. Bagaimana dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat?
Tugiyanto, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kalbar ketika diwawancarai Rakyat Kalbar via WhatsApp, mengaku sedang akan mempertimbangkan situasi darurat bencana asap. Maksudnya, tengah mempertimbangkan untuk mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat. “Untuk SK Tanggap Darurat segera kita pertimbangkan,” tulis Tugiyanto via WA, Ahad (15/9) sore.
Sejauh ini, BPBD Kalbar mengaku masih terus konsentrasi melakukan upaya penanggulangan Karhutla Ketapang dan Kayong Utara melalui darat dan udara. Kata Tugiyanto, heli Bell sudah setiap hari water bombing di lokasi Karhutla.
Sementara Kabupaten Kayong Utara masih tertutup asap, sehingga heli belum bisa olah terbang ke lokasi kebakaran. “Namun para crew heli selalu melihat perkembangan cuaca, kalau jarak pandang terpenuhi sejauh 1.500 m, maka kita bergerak ke KKU untuk water bombing, kalau asap belum terbuka heli WB di Ketapang,” terangnya.
Masih kata Tugiyanto, BPBD Kalbar akan menempatkan heli di empat wilayah. Terbagi pada Singkawang Base 1, Sintang Base 1, Pontianak Base 3 heli, Ketapang Base 3 heli.
Untuk Singkawang Base 1, heli jenis Bell meliputi Kabupaten Sambas, Bengkayang, dan Kota Singkawang. Sintang Base 1, heli jenis MI8 meliputi Kabupaten Kapuas Hulu, Melawi, Sekadau, Sanggau, dan Sintang. Pontianak Base 3 heli meliputi pelayanan Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Landak, dan Kota Pontianak. Sedangkan Ketapang Base 3 heli, meliputi Kab. Ketapang dan Kayong Utara.