PROKAL.CO,
Warga Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Sambas pernah hidup dalam keterisolasian. Saat itu, tak ada jalan darat yang menghubungkan desa ini dengan wilayah luar. Orang sakit atau perempuan yang hendak melahirkan harus dibawa mengarungi laut atau melewati bibir pantai menuju puskesmas terdekat. Meninggal di jalan kerap ditemui. Kini, semua ketersolasian itu terkikis seiring masuknya pembangunan jalan ke desa ini.
—
TEMAJUK desa yang indah. Lokasinya tepat di ujung paling barat Kalimantan atau biasa disebut ekor Borneo. Dua pegunungan mengapit wilayah nan eksotik ini. Hamparan pasirnya begitu bersih dan indah, memanjang hingga ke tepi bukit. Di situ pula ada tapal batas, pemisah dua negara: Indonesia dan Malaysia.
Tapi kehidupan warga Temajuk tak seindah alamnya. Bertahun-tahun mereka hidup dengan segala keterbatasan. Keterisolasian membuat segalanya serba sulit, mulai dari sisi ekonomi, kesehatan hingga pendidikan.
Suwarno (56), warga Temajuk bercerita, sebelum 2014, desa ini sama sekali tak terhubung akses jalan. Akses utama warga adalah melalui jalur laut atau menggunakan sepeda motor melewati bibir pantai.
Tidak adanya akses jalan itulah yang membuat kehidupan warga begitu terpuruk. Harga barang begitu mahal karena sulit didatangkan. Pemilik toko harus menyewa kapal untuk membawa barang dagangan dari ibu kota kecamatan.