PROKAL.CO,
PONTIANAK--Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) H. Sutarmidji menghadiri Seminar International Konwledge Sharing terkait Pengembangan Energi Nuklir di Indonesia Untuk Mendukung Pembangunan Industri yang Berbasis IPTEK di Kalimantan Barat, di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar Jalan A.yani, Rabu (26/6).
Diberitakan Pontianak Post.co,id, Gubernur Kalbar H. Sutarmidji mengungkapkan, alasan memulai keterakikannya pembahasan pengembangan Energi Nuklir ini, untuk mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional dengan target energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025, maka Pemerintah Provinsi Kalbar, terus berupaya melakukan arah kebijakan dalam pengembangan Pembakit Listrik yang berbasis Energi Baru dan Terbarukan, yang aman, andal, murah, serta rah lingkungan untuk mengurangi semakin parahnya kondisi lingkungan akibat efek rumah kaca dari pembakaran bahan fosil. Serta untuk mengatisipasi semakin menipisnya jumlah cadangan bahan bakar fosil.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi melakukan pengusulan kepada pemerintah pusat untuk perencanaan pembangunan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di Kalimantan Barat.
"Kita Kalbar sampai hari ini masih ada kurang lebih 400 desa yang belum teraliri listriki dari 2031 desa di Kalbar, Kemudian 1400 desa juga belum merata. Kemudian nilai jual dari listrik menggunakan fosil itu mahal, kita perlu investasi yang sangat besar padahal di satu sisi kita memiliki bahan baku uranium sangat besar tapi kita tidak manfaatkan, maka kita pilih PLTN untuk mengaliri listrik ke seluruh kalbar," ungkap Gubernur Kalbar H. Sutarmidji.
Tambahnya, Provinsi Kalbar memiliki bahan baku uranium kualitasnya sangat terbaik setelah provinsi NTT, satu sisi pembangkit listrik dengan bahan baku fosil kedepannya bakal berkurang bahkan akan lebih mahal serta makin berkurang minyak, batubara semakin mahal. Maka dari itu pemerintah provinsi Kalbar mengajukan perencanan pembangunan PLTN.
"Untuk meningkatkan daya saing salah satu beban produksi itu listrik atau tenaga penggerak ini harus murah dan berkelanjutan lebih penting, Kita (Kalbar) punya itu. Sehingga kenapa kita tidak mulai membicarakan tentang PLTN karena Kalbar ini sangat pontensial untuk itu, dimana saja tempat PLTN semuanya bisa dibangun," tuturnya.