PROKAL.CO,
PONTIANAK- Diberitakan Rakyat Kalbar, tantangan remaja saat ini sangat berat. Kompetisi sangat ketat. Penuh dinamika. Pernikahan usia muda pun masih tinggi. Terbukti, angka kelahiran pada kelompok umur 15-19 tahun sebanyak 104 wanita. Jumlah tersebut dari 1.000 wanita usia subur di Kalbar.
Tingginya kehamilan di usia dini disikapi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalbar. Instansi ini konsen mendorong program Generasi Berencana (GenRe) di kalangan remaja atau kaum muda.
Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Kusmana berharap, lewat program GenRe, kaum muda bisa mempersiapkan diri untuk masa depannya yang lebih baik. Dan tidak memilih untuk menikah diusisa yang muda. “Saya yakin, remaja yang tergabung dalam Forum GenRe mampu mengapai kesuksesan,” kata Kusmana, belum lama ini.
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) membuktikan, angka kelahiran dikelompok umur 15-19 tahun, sebanyak 104 wanita dari dari 1.000 wanita usia subur, di Kalbar. Itu artinya, terang Kusmana, 104 wanita muda itu pernah hamil, dan melakukan hubungan seks layaknya suami-istri diluar pernikahan. “Seharusnya tidak boleh terjadi, karena usia seperti itu masih tergolong anak atau pelajar,” katanya.
Untuk mengatasi hal itu, semua pihak harus terlibat. Memberikan edukasi kepada anak muda. Agar bisa merencanakan masa depan yang lebih baik.
Dukungan Pemerintah Provinsi Kalbar, TNI/Polri dan pihak-pihak lain, sangat diperlukan untuk melakukan sosialisasi, menurunkan angka kehamilan wanita muda di Kalbar.