BALIKPAPAN–Sejak ditetapkanya Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara baru membuat harga lahan mulai mengalami lonjakan, terutama di wilayah Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegera (Kukar).
Untuk itu, Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi mengingatkan kepada para camat dan lurah yang berbatasan langsung dengan wilayah ibu kota negara agar tidak ikut bermain-main dalam pengadaan lahan.
“Saya minta camat dan lurah harus jeli, jangan sampai ikut terlibat dalam mencari-mencari lahan didekat ibu kota negara dengan memanfaatkan jabatan,” ujar Rizal Effendi di balaikota, beru-baru ini.
Dikatakan Rizal, ada beberapa wilayah Balikpapan yang berbatasan langsung dengan ibu kota negara yakni Kariangau, Karang Joang, dan Teritip. Lahan pada ketiga kelurahan tersebut saat ini menjadi incaran spekulan tanah.
“Jangan main-main dengan lahan, karena sudah banyak pejabat kita yang tersangkut hukum karena proses pengadaan lahan,” tuturnya.
Selain itu, Rizal juga mengingkatkan dalam pengurusan IMTN agar bisa dicermati dengan baik, jangan sampai ada tumpang tindih lahan yang akan berdampak pada permasalahan hukum.
“Cek dengan betul dengan kepemilikan lahannya, agar terhindar dari proses hukum,” akunya.
Lanjut Rizal, untuk Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Balikpapan, agar terus melakukan monitor terhadap pengembang-pengembang perumahan Jokowi. Pasalnya, banyak lahan-lahan yang dibuka tapi tidak dibangun rumah.
“Imbasnya saat hujan kawasan tersebut yang harusnya masih mampu menahan air dari pepohonan, tapi tidak berfungsi, sehingga wilayah hilir yang berimbas kebanjiran saat hujan dengan intensitas tinggi,” terangnya.
Wali kota Balikpapan dua periode ini juga mengingatkan, kepada para camat dan lurah agar selalu waspada terhadap kebakaran lahan.
“Monitoring juga perlu apalagi saat ini Balikpapan jarang hujan, sehingga kita minta lurah dan staf-stafnya melihat orang membakar sampah, untuk segera menegur,” pungkas Rizal. (dan/vie)
