PROKAL.CO,
PONTIANAK- Kabut asap semakin menyelimuti Kota Pontianak, terutama sore dan malam hari. Udara akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ini jadi tidak sehat. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat, TTA Nyarong mengatakan Kalbar masih status siaga Karhutla. Belum dinyatakan bencana asap. Penetapan status bencana bila penerbangan terganggu dan indeks pencemaran udara tidak normal.
Walau pun saat ini kadar udara di Kota Pontianak tidak baik, itu disebabkan terbakar lahah gambut di sekitar ibu kota provinsi ini. Indikator lain, belum ada laporan masyarakat yang terserang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Termasuk belum diliburkannya sekolah dan jarak pandang masih normal.
Dijelaskan Nyarong, titik api saat ini menyebar di seluruh Kalbar. Hotspot terparah di Kabupaten Kapuas Hulu, Sanggau, Sintang, dan Landak. "Tapi itu lahan mineral yang terbakar, orang berladang," ujarnya kepada Rakyat Kalbar di kantornya, Senin siang (13/8).
Menurutnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Karhutla telah berkerja optimal. Satgas udara melakukan water bombing. Setelah lokasi kebakaran lahan dibom air, dia menyarankan warga atau aparatur setempat langsung datang ikut memadamkan api. "Jangan lalu dibom merasa puas,” ucapnya.
Walau sudah di-water bombing, kebakaran lahan gambut hanya padam di atas. Di bawah masih menyala. Maka harus dikejar lagi oleh Satgas Darat. Ini sudah diintruksikan ke pemerintah kabupaten/kota termasuk di tingkat desa. "Nah, persoalan air, di desa yang tau," sebutnya.
Ada empat helikopter yang beroperasi Satgas Udara. Satu helikopter sedang berada di Palangkaraya dan satu lagi akan didatangkan. Harapannya, jangan sampai Karhutla mengganggu aktivitas masyarakat, terutama di Bandara. "Walau kecil harus dipadamkan, kita prioritas sudah kok, perintah prioritas amankan Bandara," pungkas Nyarong.