PONTIANAK- Menyebar isu 100 jamaah haji Kalbar meninggal dunia di Tanah Suci. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Ka Kanwil Kemenag) Kalbar, Syahrul Yadi, menepis berita miring tersebut. “Kabar yang beredar melalui pesan WhatsApp tersebut hoax. Tidak ada satu pun laporan masuk ke saya. Itu hoax, semua baik-baik saja,” ujar Syahrul kepada Rakyat Kalbar, Minggu (3/9).
Dia mengatakan, Sabtu (2/9) waktu Saudi Arabia, ada jamaah haji asal Kabupaten Melawi yang tersesat. Jamaah tersebut tergabung dalam kloter 11 yang sempat terpisah dari rombongannya kurang lebih satu jam. Namun sudah kembali bergabung pada rombongannya. Kemudian seorang jamaah kelelahan dan sudah dirawat di posko.
“Jadi tidak ada berita yang aneh-aneh,” tegas dia. Menurut pantauan Kemenag Kalbar, perkembangan jamaah haji asal Kalbar saat ini sebagian sudah selesai melaksanakan wukuf. Ada enam kloter sudah di Mina dan ada yang sedang melempar jumroh kali pertama. Tadi malam (Sabtu, 2/9) juga sudah ada yang melempar jumroh kali kedua.
Syahrul menghimbau masyarakat untuk hati-hati dalam menerima kabar miring seputar perjalanan haji tahun 2017. Sebelum dipercaya harus dikonfirmasi kepada sumber yang berwenang, seperti ke Kantor Kementerian Agama setempat. “Saat ini masyarakat lebih percaya berita yang heboh, padahal belum tentu benar,” katanya.
Saat ini masa kritis jamaah haji tahun 2017 sudah hampir dilewati. Syahrul berharap para jamaah tetap konsekuen dan konsisten dalam menjaga diri masing-masing. “Semoga diberi kesehatan terus oleh Allah, baik fisik maupun mentalnya. Saya tegaskan sekali lagi, sampai saat ini tidak ada berita miring mengenai perjalanan haji tahun ini. Alhamdulillah semoga terus baik sampai mereka pulang,” harapnya. (Rizka Nanda/rk)